Rahasia awet muda Bu Heni
Daftar Isi
Mobil Avanza yang Nita dan Astri naiki berhenti di depan sebuah rumah cukup besar dengan sebuah halaman yang luas dan pemandangan yang nyaman disekitarnya karena berada di kaki sebuah gunung. Sang Surya tampak memerah ketika mereka berdua turun dan berjalan menuju pintu rumah tersebut. Nita memang sengaja ikut ke rumah temannya itu untuk menghabiskan liburan setelah sebelumnya ia capek mengerjakan skripsinya dan rekreasi ke rumah sahabatnya ini adalah untuk menyegarkan pikirannya dan berlibur ke pedesaan yang terpencil adalah hal yang tepat bukan.
"Pasti capek ya nak." Ujar seorang pria yang berumur sekitar 40 tahunan sambil menyalami dirinya dan ia adalah ayahnya Astri. Namanya Herman.
"Ah, tidak kok pak. Jujur saja pemandangan sepanjang perjalanan sangat indah jadi tidak terasa tahu tahu sampai kesini." Jawab Nita yang bersyukur ternyata tuan rumah ramah. Ia sebelumnya agak khawatir juga kalo nanti dicuekin.
"Monggo masuk nak."
"Terima kasih pak."
"Bapak, apa ibu sudah menyiapkan soto ayam yang aku pesan?" Kata Astri.
"Sudah, bukan cuma soto, lainnya juga sudah ada. Awas nanti kalo tidak dihabiskan." Jawab pak Herman sambil tertawa.
"Hore..." Astri tentu saja kegirangan. Di Jakarta ia memang sering makan soto tapi berbeda dengan bikinan ibunya karena menggunakan bahan tauco untuk kuahnya yang membuat rasanya spesial.
Mereka berdua lalu masuk. Seorang wanita seusia dengan Astri tampak sedang menyiapkan makanan diatas meja.
"Ibu, aku pulang Bu." Teriak Astri manja lalu langsung memeluknya yang dibalas olehnya. Tentu saja Nita agak kaget, wanita cantik yang dikira kakak temannya itu ternyata adalah ibunya.
"Aku Nita mbak." Kata sang tamu yang langsung dipeluk juga oleh tuan rumah.
"Oh kamu Nita ya. Astri sudah banyak cerita tentang kamu. Katanya kamu temannya yang paling spesial karena sudah banyak membantunya. Aku Heni, ibunya Astri." Ia memperkenalkan diri.
"Oh anda ibunya toh. Aku kira ibu ini kakaknya karena masih sangat muda."
Wanita itu tertawa riang yang membuatnya makin tampak muda." Bisa saja nak Nita ini memuji. Ibu sudah 40 tahun lho umurnya, hanya selisih dua tahun lebih muda dengan bapaknya Astri."
Oh, hanya itu ucapan yang keluar dari mulutnya. Merekapun lalu makan makanan yang sudah disiapkan oleh tuan rumah. Ia sendiri sangat senang karena bapak dan ibunya Astri menganggapnya seperti anak sendiri.
Waktu pun berlalu tanpa terasa. Kini Nita sudah menikah dan mempunyai dua anak, satu sudah berusia 5 tahun sedangkan adiknya baru dua tahun.
Perjumpaan dengan Bu Heni kembali terjadi. Asalnya adalah dari undangan khitanan yang diberikan oleh temannya itu lewat grup WhatsApp berisi para alumni kampus tempat mereka menimba ilmu.
"Nit, nanti datang ya ke khitanan Arfan." Astri video call langsung dengan sahabatnya itu, selain mengabarkan teman teman lainnya.
"Ok, insya Allah nanti aku usahakan datang ya."
"Jangan usahakan, kamu harus pasti datang." Kata Astri sambil tersenyum.
"Ok bos. Aku pasti datang. Jangan lupa siapkan makanan yang enak buatku ya. Awas kalo ngga enak."
"Tenang saja, aku jamin perutmu nanti tambah ndut." Temannya itu tertawa. Terpaksa Nita melihat kaca di lemarinya. Ah, ia masih langsing kok, baru 60 kilo ini.
Setelah meminta ijin pada suaminya yang tidak bisa mendampingi karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal maka ia pun menuju kampung halaman sahabat karibnya itu. Hanya dua jam perjalanan saja naik mobil miliknya dan dengan bantuan Google Maps maka ia tidak akan nyasar. Kalaupun kesasar apa salahnya bertanya.
Setelah kesasar sekali karena ia terlalu percaya dengan panduan dari peta online itu akhirnya sampai juga. Rumah temannya itu kini sudah direnovasi dengan desain yang lebih modern.
"Nak Nita ya?" Seorang wanita cantik yang berusia lebih muda darinya menyapanya.
"Ibu, mbak Heni?" Tanyanya seakan tak percaya. Wanita dihadapannya itu tampak masih sama seperti ketika ia datang 10 tahun yang lalu. Ia masih muda dan cantik seperti gadis berumur 20 tahunan, seakan waktu berhenti tidak menjamahnya.
"Syukurlah, kirain kamu ngga kenal ibu, ayo masuk, Astri tentu senang karena ia dari tadi menunggumu." Katanya tersenyum. Nita hanya tersenyum lalu menggendong sikecil sambil menggandeng tangan anaknya yang pertama lalu masuk rumah. Dalam hatinya ia agak rikuh, masa Bu Heni yang tampak lebih muda itu memanggil dirinya nak. Ia harus cari tahu rahasia bagaimana ia bisa tampak awet muda seperti itu pikirnya.
Didalam ia disambut dengan gembira oleh Astri yang senang melihat temannya datang. Dilihatnya pak Herman yang sudah tampak berumur setengah baya, rambutnya juga sudah mulai memutih, kontras dengan Bu Heni yang tampak masih muda belia bahkan sepertinya lebih muda dari sahabatnya ini. Suami istri itu kalo diperhatikan seperti anak dan bapak saja.
"Kurang tahu, ibu juga tidak pernah memberi tahu aku apa rahasianya hingga ia bisa awet muda seperti itu." Begitu jawaban Astri ketika ia bertanya lewat chatting kenapa ibunya tampak masih muda belia.
"Masa sih sama anaknya ia tidak memberikan rahasianya." Ia tidak percaya begitu saja.
"Kata ibuku tidak ada rahasia mengapa ia bisa awet muda. Mungkin ibu tidak pernah pusing memikirkan sesuatu kali, makanya ia bisa terlihat muda terus."
"Apa saudara ibumu semuanya awet muda?" Tanya Nita walaupun ia meragukannya, soalnya Astri sendiri ia lihat lebih mirip kakaknya daripada anaknya Bu Heni. Seumuran dengannya lah.
"Tidak. Ibuku tidak punya saudara. Kata ibu sih ada adiknya dulu, cuma sudah meninggal karena sakit waktu kecil."
"Apa mungkin ibumu nyetok skincare segudang kali ya." Ujarnya walaupun ia sendiri agak ragu, skincare memang bisa menghambat penuaan tapi bukan menghentikan penuaannya.
Astri mengeluarkan emot tertawa." Disini kampung Nit, paling jualnya cuma bedak sama lipstik saja. Kenapa kau tidak bertanya langsung pada ibuku kalo pengin tahu."
Dan memang itu yang dilakukan olehnya ketika suatu ketika ia kembali bermain di rumah sahabatnya itu. Ia datang untuk memberikan undangan khitanan anaknya yang pertama karena kini sudah berumur sembilan tahun.
Setelah makan siang dengan kawannya itu maka ia pun langsung bertanya kepada Bu Heni untuk menghilangkan rasa penasarannya.
"Maaf Bu, apa boleh aku bertanya? " Ia memang memanggilnya ibu juga karena tak enak dengan temannya itu.
Bu Heni yang masih tampak muda dan cantik itu tampak terkejut karena ia sedang leyeh-leyeh di teras rumah." Oh tentu saja. Memang nak Nita hendak tanya apa?"
"Aduh Bu. Jujur saja aku penasaran kenapa mbak tampak muda sekali, tidak berubah seperti pertama aku bertemu. Malah aku kira ibu ini adiknya Astri."
Bu Heni yang rambutnya masih hitam alami ini tertawa." Bisa saja nak Nita ini memuji. Ibu ini sudah tua lho, sudah lebih dari 50 tahun, kalo tidak salah sih 53."
"Nah itu. Apa rahasia Bu Heni bisa awet muda? Tanya Nita penasaran.
"Ah, bisa saja nak Nita memuji. Ibu tidak punya rahasia kok." Jawabnya sambil tersenyum.
Ia tidak langsung menyerah." Tak mungkin. Aku tahu ibu punya resep agar bisa terus awet muda. Tolong beritahu aku ya Bu."
Bu Heni menghela nafasnya." Baiklah, jika ibu beritahu kepadamu apakah kamu mau berjanji tidak akan memberi tahu kepada siapapun?"
"Tentu saja Bu." Katanya dengan gembira. Bu Heni lalu menyuruh Nita mendekat dan memberi tahukan rahasianya.
Begitulah, akhirnya ia mengetahui rahasia awet muda Bu Heni. Ia sendiri benar benar 'memegang janjinya' untuk merahasiakan hal itu kepada siapapun. Kita sendiri tidak tahu apa rahasia bu Heni bisa awet muda seperti itu karena Nita tidak pernah memberi tahu rahasianya kepada siapapun termasuk yang sedang membaca CERPEN INI.
Benar_benar_rahasia!!!
TAMAT
Betul tuh kata sih hanif, banyakin senyum
Ga dikit2 spaneng or serius2...ngko enggal awet enom mas 😂😂
Tumben foto ilustrasinya seger banget, jadi rindu pegunungan
Eh ga tau nya masih rahasia doong wkwkwk -_-
banyak yang nebak pake susuk, aku tadi ngiranya juga gitu :D
Eh.. Ternyata rahasia. Hanya astri, nita dan tuhan yang tahu.
Sekian dan sampai jumpa.
Kena prank lah ini para pembaca 😂
Kak Agus kapan taubat dari kerjaan ngeprank orang? WKWKW
Tapi syukurlah nggak dibagi rahasianya, kan saya jadi terobsesi nantinya.
Kali aja rahasianya makan pete tiap 1 jam sekali, kan berabe tuh hahaha.
Tapi ada loh di dunia nyata yang wanita awet muda, sampai dikira pacarnya anaknya, mungkin karena kulitnya sehat dan wajahnya imut kali ya.
Kalau saya mah amit-amit tapi tetep narsis hahahaha
Jadi penulis kiy mbok yang solutip to Maas wkwk
Mak ini kan juga pengen tampak awet mudaa
jangan jangan bu heni pernah ikutan Miss Universe tahun 80an tapi ga keekspose jadi awet muda sampe sekarang wkwkwk
Bagus mas, lanjutkan! :D
Hahaha tapi bener juga sih..bukan rahasia lagi kalo diceritain..
nice joke 😂😂😂
Eh tapi Nita gak awet muda ya :/ entah semua ini adalah rahasia.
Saya jadi penasaran nih kak, apa rahasia awet mudanya. Mana si ibu udah 50+ pula umurnya, kan ya kayak langka gitu :v
Saya baca ini pelan2 supaya tahu rahasianya Bu Heni. Ternyata rahasia banget ya, hahaha. Beruntung sekali Nita dapat rahasianya, hahaha.
kabooor 三三ᕕ( ᐛ )ᕗ