Teror hantu jempol yang tidak mempan dibacakan ayat kursi
Pada suatu malam sehabis menonton film jelangkung maka beberapa pemuda di desa tempat Satria tinggal berunding untuk mengadakan eksperimen. Toni, Andi dan Joni sepakat untuk membuat jailangkung untuk memanggil roh halus dengan harapan barang kali dikasih nomor, siapa tahu besok beneran tembus kan bisa jadi orang kaya. Yang paling getol adalah Joni karena ia penasaran karena kalah terus kalo pasang togel.
Sebenarnya Toni dan Andi agak was-was karena mereka takut kalo nanti setan yang datang takutnya sangat galak kan bisa berabe, tapi itu semua ditepis oleh Joni yang bilang kalo ia punya jimat yang bisa mengusir segala macam dedemit. Ia bilang sudah terbukti khasiatnya karena selama ini nyepi di berbagai kuburan untuk cari nomor togel tak pernah diganggu.
Akhirnya malam hari yang disepakati pun tiba dan menunggu habis Maghrib untuk melakukan ritualnya. Mereka memilih tempat di pertigaan jalan yang dikenal wingit atau angker. Toni dan Andi hanya melihat saja Joni memasang gayung, batok kelapa, dan batang kayu yang didandani dengan pakaian.
Setelah itu Joni lalu merapal mantra untuk memanggil jelangkung yaitu Jailangkung Jailangset di sini ada pesta, pesta kecil-kecilan, jailangkung jailangset datang tak dijemput, pulang tak diantar. Dibelakangnya Andi dan Toni hanya melihat saja dengan hati was-was.
Sudah menunggu beberapa lama tapi tidak ada sesuatu pun yang terjadi. Joni lalu merapal lagi mantra untuk memanggil jelangkung.
Tetap tidak terjadi sesuatu. Boneka itu tetap diam tak bergeming.
"Jon, pulang saja yuk, sepertinya memang tidak ada hantu disini atau mungkin hantunya lagi jalan jalan ke mall kali." Celetuk Andi dengan sedikit gurauan untuk meredakan suasana.
"Udah diam kamu An." Jawab Joni gusar. Ia pun lalu membaca lagi dengan lebih keras.
Tiba-tiba boneka jelangkung itu bergerak dan berdiri sendiri. Andi dan Toni tentu saja terkejut bukan main dan ketakutan, sementara Joni senang akhirnya ada juga lelembut yang datang. Ia pun lalu minta nomor togel.
Tak disangka boneka jelangkung itu bukan menjawab permintaannya tapi malah mengamuk. Joni dengan jimatnya bisa menenangkan. Tiba-tiba muncul asap dan sebuah jempol raksasa sebesar lengan orang dewasa didepan mereka dan tanpa ampun lagi ia menghajar Joni hingga jatuh terjengkang, tentu saja temannya pada kaget, selain shok dengan pingsannya Joni juga takut luar dengan kemunculan setan jempol. Tanpa dikomando lagi Andi dan Toni yang memang penakut langsung lari kabur.
Sementara itu Satria yang baru pulang dari kondangan naik motor Astrea kaget bukan main ketika tiba di pertigaan jalan, mereka berdua hampir saja tertabrak motornya.
"Sueee, kalo memang mau mati tidak usah pakai nyelonong depan motor dong, dirumah saya banyak tali jemuran kalo memang mau mati gantung diri." Teriaknya marah.
"Aduh mas Satria, maafkan kami mas. Kami diuber hantu makanya tidak tahu kalo ada motor lewat." Andi pun memberikan penjelasan dengan nafas masih ngos-ngosan. Toni pun tidak mau kalah ikut berkomentar sehingga satria jadi pusing sendiri.
Sudah lah, mana setan itu biar aku yang bekuk, kata Satria. Tentu saja mereka berdua senang sekali. Bapaknya Jaey ini memang cukup terkenal di kampungnya sebagai orang yang bisa diandalkan untuk urusan yang berhubungan dengan hal supranatural. Walaupun pekerjaan utamanya sebagai pedagang tapi ia punya beberapa kelebihan. Selain bisa menyembuhkan orang kesurupan juga ia pernah menangkap tuyul yang meresahkan masyarakat tempat mereka tinggal.
Begitu sampai di tempat itu, Joni masih pingsan sementara setan jempol itu masih tetap tegak di tengah jalan. Agak keder juga hati Satria karena baru kali ini ia melihat jempol segede lengan orang dewasa. Biasanya cuma sekedar penampakan kuntilanak atau hantu pocong. Tapi karena jaga gengsi didepan dua pemuda itu maka iapun langsung beraksi.
Segera saja Satria membaca ayat kursi untuk mengusir nya. Tak disangka setan jempol itu tidak bergeming sama sekali. Jangankan lari atau terbakar, bergoyang pun tidak. Ia tetap tegak lurus berdiri di tengah jalan seakan menantang.
Tentu saja Satria jadi sedikit panik. Ia pun segera merapal doa doa lainnya yang didapatkan dari gurunya, tapi sayangnya hasilnya sama saja. Dedemit itu masih tegak dengan angkuh ditengah jalan, seakan tidak terusik sedikit pun.
Melihat hal itu maka leleh sudah nyalinya. Segera saja Satria putar balik lalu kabur dengan naik sepeda motor. Melihat hal itu maka Andi dan Toni segera saja kabur dengan membawa serta Joni. Beruntung setan jempol itu tidak mengejar mereka yang telah mengusik ketenangan di wilayah kekuasaannya.
Berita tentang setan jempol itu segera saja menyebar di kampung yang memang tidak terlalu luas itu. Beberapa orang pintar lalu mencoba kemampuan mereka untuk mengusirnya, siapa tahu jika berhasil mengenyahkan makhluk halus itu maka nama mereka aka makin terkenal dan makin banyak orang yang datang untuk minta berkah. Hal yang sudah jadi rahasia umum di desa kecil tersebut.
Berbondong-bondong para orang pintar itu ke pertigaan jalan itu. Ada yang coba mengusirnya dengan jimat atau pusaka miliknya. Ada juga yang merapal mantra dan doa dengan ilmu yang dipunyainya. Total ada tiga orang paranormal yang mengadu ilmu, mereka duduk melingkari setan jempol itu. Siapa tahu ada yang berhasil menjinakkan, lumayan untuk menambah koleksinya, begitu pikir mereka.
Tapi sayangnya mereka kini ketemu batunya. Sudah di rapalkan segala macam mantra penakluk lelembut tapi setan jempol itu benar-benar tangguh. Ia tidak tergoyahkan sedikitpun, malah makin mengamuk dengan melemparkan mereka semua satu persatu. Ada yang jatuh tersungkur, ada juga yang sampai mimisan macam bocah ingusan baru nonton serial Baywatch. Melihat hal itu maka mereka pun melipir ke pinggir karena tahu setan itu bukan tandingannya. Tambah geger lah warga kampung.
Sementara itu tiba di rumahnya maka Satria langsung masuk kedalam kamarnya. Rohaya istrinya tentu saja terkejut melihat suaminya pulang kondangan langsung masuk kamar.
"Ada apa mas Satria?" Tanya Rohaya khawatir.
"Ada setan jempol tadi di jalan. Tak disangka ia kuat sekali dek." Ujar satria dengan badan agak menggigil, mungkin kena demam mendadak. Ia lalu menceritakan sebabnya berurusan dengan makhluk halus itu. Rohaya lalu menenangkan suaminya dengan berkata bahwa itu urusan mereka bertiga.
"Mana setan jempol itu pak?" Jaenudin yang dari tadi nguping saja tiba-tiba berkata.
"Sueee, untuk apa kamu tanya-tanya." Teriaknya marah. Ia bukan takut kalo anak itu melawan setan itu karena ia yang dewasa saja tidak bisa menaklukkan apalagi anaknya, tapi takut kalo Jaey kesana untuk menonton. Kalo tiba-tiba kesurupan kan bahaya. Iya kalo kerasukannya bisa disembuhkan olehnya, kalo tidak bagaimana.
"Biar aku yang kalahkan setan jempol itu pak." Kata Jaey yakin. Habis berkata demikian ia lalu langsung keluar rumah. Tentu saja Satria terkejut bukan main, segera saja ia pergi keluar tapi sebelumnya ia membawa sebuah golok pusaka pemberian almarhum bapaknya dulu.
Malam makin larut tapi pertigaan jalan itu makin ramai. Banyak orang menonton setan jempol itu yang kini berubah wujud, jempolnya yang tadinya hanya sebesar lengan orang kini semakin besar sehingga hampir memenuhi jalan raya, tapi wujudnya tetap hanya jempol saja yang tingginya hampir setinggi pohon kelapa disebelahnya, benar-benar bikin ngeri. Seorang ustadz berusaha mengusirnya tapi sepertinya tidak mempan, sementara yang lain hanya melihat saja dari kejauhan karena tidak berani. Benar-benar sangat tangguh nih setan.
Melihat hal itu maka Jaey pun langsung maju ke depan. Tanpa ba-bi-bu, ia langsung saja mengeluarkan jari kelingkingnya di hadapan setan jempol yang berdiri tegak dengan angkuh. Setan jempol itu tiba-tiba bergetar, wujudnya langsung menyusut dan mengecil sebesar kelingking anak dan langsung menghilang begitu saja tanpa bekas.
Melihat hal itu, Satria, pak ustadz, dan para orang pintar itu melongo. Baru mereka ingat kalo jempol bisa dikalahkan oleh jari kelingking.
TAMAT
tapi gw heran suee itu kata maknanya apa si kok sering kali gw lihat disini :D
Ga salah didikan bu guru heni, ternyata otaknya encer jugaaaah hahhaha
Btw ini ceritanya si setan jempol emang cuma jempol tok ya, ga ada mripatnya, jarinya ga bisa megar gitu ganti posisi jari?
Ini nulisnya pakai lari kayaknya.. saya sampai ngos-ngosan ngejar...
pinter banget si jaey ini
Untung si jaey tahu rahasianya ya, dan si jempol pun lenyap tak bersisa.
Berdiri tegak pulaakk ..., apa ngga kayak .., *eh udah akh ntar kena sensor ��.
Kuinget-inget akh ntar sewaktu-waktu kalo papasan sama setan jempol, kutunjukin kelingkingku hihihi ��
Kata temanku waktu kecil, suit Kelingking sama Jempol, menang kelingking, karena kelingking itu umpama semut dan jempol adalah gajah, kalau semut masuk kekuping gajah, gajah kalah.. kata temanku. Sampai skrg aku bingung benarkah gajah kalah lawan semut 😆😆
#sungkem sama Mas Agus
Kalau jempol doang, gimana cara lempar orang? 🤔
Astaga si Jaey, kepintarannya bahkan mengalahkan orang-orang pintar ya 🤣.
Tapi gakpapa, cerita ini masih sangat menghibur. Terutama tingkah Joni. Sudah tau kalau sering Nyepi di kuburan tapi tetep gak pernah menang togel. Eh, masih aja iseng pengen nyoba jalangkung buat tanya nomer togel. Bukannya menang togel malah kena amuk setan jempol kan.😂😂😂
kadang manusia tuh suka yang rumit-rumit yaa padahal penyelesaian masalah itu cukup sederhana
good job!
Ga ketebak nih ending nya. Jadi diajak main suit aja yaaa, lgs KO 🤣🤣. Betol2 hantu zaman dulu, sukanya suit 😂
cerita yang menarik mas dengan ending yang lucu...hahahhaaa
(tumben saya ngasih komentar berfaedah di blog Mas Agus, yak) hahaha..
Emang ada setan jempol? Kelingkingnya si Jaey ada apa ya? Kok bisa ngalahkan setanjempol?
Kok bisa sih hantu itu tahu aja kalau dia kalah ama kelingking :D
Untungnya kok ya hantu jempol ya, coba kalau hantu gunting atau kertas atau batu, atau hantunya berubah-ubah, jadinya malah mainan gunting batu kertas deh :D
Atau hantu jempolnya bisa ganti-ganti, nantinya lebih seru, wakakakaka..
Bisaaa aja si Mas Agus ini :D
Bisa ya bikin cerita seperti itu, saya jarang-jarang ketemu blog yang banyak ceritanya seperti mas Agus..Kewl...
hebatnya lagi, si jempol berukuran setinggi pohon, nahhh gimana tuh, aku bayangin dulu ahhh
Eh tau2 ceritanya lucuu. Hahahaha.. Hebat ya Jae bisa ngalahin hatu jempol. Pas pertengahan cerita aku udah nebak endingnya. Soalnya dulu jg pernah diceritain suami, ada tol ke Bandung yg horor krna suka ada hantu tangan n kasi jempol, suka ketok2 di kaca mobil 😅 aku udah serem mana waktu itu di tol ke bandung lg ujan lebat malem2. Eh tau2nya cukup dikasi kelingking 😂😂