Mengapa Dia Cuek
Daftar Isi
Desy saat ini sedang galau, ia curiga kalo pacarnya Budi itu punya selingkuhan, karena akhir akhir ini dia cuek saja dengan-nya. Padahal dulunya dia perhatian banget sama dia. Begitu juga Desy, demi Budi, dia sudah memutuskan beberapa teman cowok kuliahnya yang mau jadi pacarnya.
Budi memang spesial bagi Desy karena ia sudah mengenalnya sejak kecil. Tapi ketertarikan ia dengannya mulai terjalin sejak masa SMA, Desi kelas satu sedangkan dia kelas tiga. Walaupun mereka awalnya hanya berteman saja tapi menjadi dekat, terutama jika menjelang detik-detik ujian Nasional. Budi pasti akan datang untuk belajar bersama, dia sering memberi tahu cara menghadapi ujian dengan benar, bahkan kadang Budi memberikan copian dari soal ujian tahun sebelumnya. Duh, makasih banget Beb.
Budi memang orangnya asyik walaupun tidak terlalu tampan, diskusi apapun selalu jadi menarik karena dia orangnya humoris. Apalagi kalo malam mingguan, kami berdua bisa ngobrol lama panjang lebar di teras rumah, sampai ada deheman bapak yang menghentikan kami.
Untuk menyenangkan hati Desy, kadang ia mendownload film animasi dari Pixar yang memang merupakan film favoritku. Untuk itu ia rela begadang malam hari karena memang paket internet malam yang paling murah. Selain itu, setiap status Facebook Desy pasti di like dan komentar, sereceh apapun statusnya.
Tapi sayangnya selama itu belum jelas. Dia tak pernah menyatakan cinta secara langsung walaupun sering pergi berdua kalo hari libur. Tentu saja Desy juga malu kalo dia yang lebih dulu menyatakan perasaannya, walaupun beberapa teman sekelas sudah meledek kalo kami berdua sudah pacaran, karena seringnya dia mengantar Desy pulang sekolah.
Hingga suatu hari datanglah sebuah pesan yang ditunggu-tunggu.
" Hai Desy, sedang apa"
" Di rumah saja."
" Boleh ngomong serius ngga?" Katanya.
Deg, tentu saja Desy berdebar, tumben.
" Desy, maukah kamu jadi pajar aku?"
" Pajar???"
" Eh maaf salah tulis, pagarku."
"Waduh salah lagi, pakar aku."
"Pasar aku."
" Arghhhh.., keyboard bangsat.😠😠"
Desy tentu saja geli karena tahu bahwa ia sengaja.
"Ogah ah. Aku masih sekolah. Ngga boleh pacaran dulu."
" Yeah, bukannya kamu di rumah bukan di sekolah. Lagian besok kan Minggu jadi sekolah libur."
Begitulah, sejak saat itu kami resmi pacaran.
Setelah lulus SMA, kami berdua menjalani hubungan LDR. Desy kuliah di kota pelajar Yogyakarta, sedangkan Budi di ibukota Jakarta. Meskipun demikian, komunikasi kami jalan terus, terutama lewat WhatsApp. Kadang waktu berjam-jam kami habiskan hanya untuk video call, yang mana hanya bisa dihentikan kalo baterainya habis.
Suatu hari dia chat kepada Desy kalo ia habis sakit.
"Sayang, tadi aku habis cek up ke dokter."
" Hah, kamu sakit apa beb? Parah tidak."
"Iya parah. Kata dokter, aku sakit di bagian hati."
"Kok bisa beb?" Desy hampir menangis membacanya.
"Soalnya hatiku penuh dengan kamu, maka nya tidak muat yang lain.😍🥰😘"
Ingin sekali Desy mencubit sekeras-kerasnya kalo Budi ada disampingnya.
Setiap dua bulan sekali Budi kadang ke Yogyakarta untuk menemui Desy. Tentu saja waktu kami habiskan dengan berduaan, kadang kami pergi ke pantai Parang Tritis, Keraton Yogyakarta, atau kalo sedang bokek waktu kami habiskan dengan ngobrol di angkringan.
Setelah dia lulus kuliah maka dia sengaja mencari kerja di Yogyakarta agar bisa dekat dengannya Desy tentu saja sangat senang.
Tapi sayangnya ternyata tidak mudah mencari pekerjaan disana biarpun dia punya gelar S1. Sudah beberapa perusahaan yang didatangi tapi belum ada yang menerima. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, ia kadang bekerja apa saja, dari gojek sampai jualan baju. Walaupun hasilnya tidak seberapa tapi setidaknya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi di Yogyakarta harga makanan lebih murah.
Desy juga sebenarnya ingin membantu, tapi dia tidak bisa berbuat banyak karena ia sendiri hanya mengandalkan kiriman uang dari orang tuanya. Yang bisa ia lakukan adalah berdoa kepada Allah SWT agar kekasihnya bisa mendapatkan pekerjaan tetap.
Walaupun serba terbatas, toh hubungan mereka baik-baik saja.
Hingga suatu hari, Desy merasa sikap Budi berubah. Tiap ia chatting maka jawaban Budi hanya sekedar saja, tidak seperti dulu yang selalu bersemangat.
Tiap diajak video call juga hanya beberapa menit saja, ada kerjaan katanya, kan nyebelin. Sudah begitu, sekarang Budi juga mulai jarang muncul di tempat kost Desy.
"Pasti dia punya selingkuhan." Kata Rukmini, teman satu kost nya ketika Desy curhat.
"Masa sih mbak mini." Seru Desy kaget dan tidak percaya.
" Tentu saja, lelaki jika sudah tak perduli sama kita, pasti dia sudah punya yang lain." Jawab Rukmini bersemangat dan penuh kebencian. Desy paham karena Rukmini pernah disakiti oleh pacarnya. Sudah beberapa tahun mereka menjalani hubungan dan tiba-tiba pacarnya memutuskan hubungan dan menjalin kasih dengan wanita, yang sialnya adalah teman dekat Rukmini sendiri. Sudah jatuh tertimpa tangga.
Hati Desy bimbang. Ia seperti menghadapi dilema cinta " Kalo dipikir-pikir memang Budi berubah mbak. Dia sekarang jarang like status Facebook aku dan juga jarang komentar seperti dulu lagi."
" Sudah putuskan saja pacarmu itu, aku lihat satria suka sama kamu. Mendingan kamu jadian sama dia saja." Rukmini mulai mengompori.
Hati Desy semakin bimbang. Satria, teman satu kelas di kampusnya ini memang sejak ia mulai kuliah sudah terus terang ingin menjadi kekasihnya. Beberapa kali ia mencoba merayunya tapi selalu ia tolak dengan sopan karena ia sayang Budi. Belum lagi Agus, tukang warteg di kampus atau Iwan tetangga kostnya yang suka menggodanya.
Akhirnya ia memutuskan untuk mengintai Budi. Jika ia ketahuan selingkuh punya pacar baru, akan langsung ia putuskan, plus sebuah tamparan di pipinya sebagai hadiah perpisahan.
* * *
Sudah seharian Desy mengintai Budi tapi tak ada yang aneh. Ia masih berjualan baju seperti biasa di jalan Malioboro.
Apakah aku salah sangka, pikirnya. Tapi jika memang Budi masih sayang mengapa sekarang sikapnya berubah. Dilihatnya Budi merapikan sudah pakaian jualannya dengan terburu-buru. Habis itu dia segera pulang.
Mungkin kah dia buru-buru karena selingkuhan nya minta bertemu, bisik hatinya. Karena penasaran, maka Desy langsung mengikuti. Ternyata Budi pulang ke kontrakan. Ia mengendap-endap agar tidak ketahuan mengikuti hingga sampai tempatnya. Tak lama menguping, kemudian terdengar suara dari dalam kamarnya.
"Aku mencintaimu sayang."
"Aku juga, aku tak sanggup berpisah denganmu."
" Benarkah kasihku."
" Tentu saja, kalau kau tak percaya, belahlah dadaku. Kau adalah cinta sejati ku."
Panas sekali Desy mendengar obrolan mesra tersebut. Tak tahan, akhirnya ia mendobrak pintu yang kebetulan tak terkunci.
Budi yang sedang tiduran di kasur tentu saja kaget bukan main, apalagi melihat Desy seperti orang kerasukan.
"Jadi ini yang kau lakukan mas Budi, teganya kau selingkuh di belakangku." Isak tangis Desy langsung pecah. Hatinya sungguh panas.
" Lho sayang, apa maksudnya." Kata Budi tak mengerti.
" Tak usah mungkir, tadi aku dengar sendiri kalian sedang bermesraan. Mana dia, keluarkan." Tanya Desy dengan suara keras ketika melihat ternyata di kamar kost itu hanya ada Budi seorang. Heran juga dia, kok cepat sekali selingkuhan nya menghilang. Saat itulah, sebuah suara menyahut di belakang nya.
" Terima kasih kekasihku. Apakah kau mau menerima lamaranku."
" Tentu saja, aku bahagia sekali sayang."
Otomatis Desy menengok. Dan, Ya Allah. Ternyata Budi sedang menonton sinetron di televisi. Melihat hal ini, Desy tentu saja bengong.
Melihat hal itu sebenarnya Budi ingin sekali tertawa, tapi melihat Desy seperti orang shok akhirnya dia memeluknya. Tentu saja Desy langsung menangis terisak-isak.
"Maafkan aku mas, kirain aku..."
" Tak apa-apa."
" Tapi mengapa kau akhir-akhir ini berubah. Kau jarang peduli dengan Desy." Protes Desy terus terang. Semua kesalah-pahaman ini semua berawal dari sikapnya.
Budi menggandeng tangan Desy lantas membawanya ke meja yang ada di pojok kamar. Disitu terdapat sebuah laptop dan juga buku catatan. Ia membuka laptopnya.
" Maafkan aku sayang. Aku saat ini sedang mengerjakan bisnis online jual beli baju karena hasilnya lumayan. Tapi itu membutuhkan fokus. Selain itu aku juga membuat blog untuk menambah penghasilan dan itu juga perlu dikerjakan secara serius. Insya Allah hasilnya nanti bisa untuk melamar kamu dan bisa buat penghasilan utama setelah kita menikah kelak. Aku tidak berani memberitahu mu karena kalau aku beritahu kamu pasti akan membantu, sedangkan kamu saat ini sedang fokus kuliah. Aku tidak ingin menyusahkan mu. Tapi tenang saja, mulai sekarang aku akan lebih memperhatikanmu."
Mendengar hal itu Desy kembali menangis, tapi kali ini tangis bahagia.
"Aku mencintaimu sayang."
"Aku juga, aku tak sanggup berpisah denganmu."
" Benarkah kasihku."
" Tentu saja, kalau kau tak percaya, belahlah dadaku. Kau adalah cinta sejati ku."
Panas sekali Desy mendengar obrolan mesra tersebut. Tak tahan, akhirnya ia mendobrak pintu yang kebetulan tak terkunci.
Budi yang sedang tiduran di kasur tentu saja kaget bukan main, apalagi melihat Desy seperti orang kerasukan.
"Jadi ini yang kau lakukan mas Budi, teganya kau selingkuh di belakangku." Isak tangis Desy langsung pecah. Hatinya sungguh panas.
" Lho sayang, apa maksudnya." Kata Budi tak mengerti.
" Tak usah mungkir, tadi aku dengar sendiri kalian sedang bermesraan. Mana dia, keluarkan." Tanya Desy dengan suara keras ketika melihat ternyata di kamar kost itu hanya ada Budi seorang. Heran juga dia, kok cepat sekali selingkuhan nya menghilang. Saat itulah, sebuah suara menyahut di belakang nya.
" Terima kasih kekasihku. Apakah kau mau menerima lamaranku."
" Tentu saja, aku bahagia sekali sayang."
Otomatis Desy menengok. Dan, Ya Allah. Ternyata Budi sedang menonton sinetron di televisi. Melihat hal ini, Desy tentu saja bengong.
Melihat hal itu sebenarnya Budi ingin sekali tertawa, tapi melihat Desy seperti orang shok akhirnya dia memeluknya. Tentu saja Desy langsung menangis terisak-isak.
"Maafkan aku mas, kirain aku..."
" Tak apa-apa."
" Tapi mengapa kau akhir-akhir ini berubah. Kau jarang peduli dengan Desy." Protes Desy terus terang. Semua kesalah-pahaman ini semua berawal dari sikapnya.
Budi menggandeng tangan Desy lantas membawanya ke meja yang ada di pojok kamar. Disitu terdapat sebuah laptop dan juga buku catatan. Ia membuka laptopnya.
" Maafkan aku sayang. Aku saat ini sedang mengerjakan bisnis online jual beli baju karena hasilnya lumayan. Tapi itu membutuhkan fokus. Selain itu aku juga membuat blog untuk menambah penghasilan dan itu juga perlu dikerjakan secara serius. Insya Allah hasilnya nanti bisa untuk melamar kamu dan bisa buat penghasilan utama setelah kita menikah kelak. Aku tidak berani memberitahu mu karena kalau aku beritahu kamu pasti akan membantu, sedangkan kamu saat ini sedang fokus kuliah. Aku tidak ingin menyusahkan mu. Tapi tenang saja, mulai sekarang aku akan lebih memperhatikanmu."
Mendengar hal itu Desy kembali menangis, tapi kali ini tangis bahagia.
Tamat
Dia cuek mati rasa kaliii...🤣🤣🏃🏃
Pajar
Paxar
Pasar
Aaa...keybord bangsat😢
Mas, Agus? Kok komenya tari di hapus yang comenya yang lain di simpan jangan gitu Napa? Hargailah dikit om satria aja gak pernah tuh hapus komen tari?
Kisah nya tak ah ini mas.
Lumayan menghibur juga ceritanya bisa bikin nyengir..
Ini Budi..
Ini Desy..
Hihihi..
Udah cekikikan baca ceritanya , di tambah lagi baca komentarnya. Disangka orang gila saya tiba-tiba ketawa.
*Laki-laki beristri 😅😅
Kalau mau Cari perhatian jangan Di blogNya orang , Kayak gk punya kerjaan aja .. wkwkwkwkk PARAH
Ah, balik lagi ah kerja..🏃🏃🏃
Masuk jg dlm cerpen keyboard rusak itu 😆👍
lumayan menghibur...
Btw kisahnya hampir sama seperti jamanku pacaran dulu, mas. Aku dulu kuliah di kampung halaman, pacarku pendidikan di Surabaya. Biasanya setiap malam SMS, tiba-tiba saja gak pernah kirim SMS lagi. Sempat berpikir jangan-jangan si dia cinlok sama salah satu Taruni di sana. Ternyata usut punya usut hapenya kena sita pengasuh asrama. Sudah tau dilarang bawa hape ke asrama, eh malah ketahuan bawa hape. Disita lah akhirnya si hape. Untungnya pas lulus pendidikan hapenya dikembalikan.😂
Menghibur banget ceritanya. Ntar pas jalan-jalan sore di Malioboro saya keknya bakal inget Budi dan Desi deh. Hahaha
Bukan hanya isi tulisannya yang so suiitt, komentar-komentarnya juga qiqiqiqiqiqi
Btw, itu cara ngintip orang jualan terus nggak ketauan itu gimana ya?
Apalagi ngintipin orang di kamarnya lagi nonton sinetron.
Saya curiga, si Desy nya punya jubah kasat mata :D
Selamat pagi, assallammualaikum om Agus , mohon maaf yang sebesar - besarnya soal kemarin, Tari tidak bermaksud marah - marah di blog Om Agus tidak sama sekali ,jujur dari lubuk hati Tari yang paling dalem sebenarnya Tari ingin sekali berbincang - bincang dengan Tante cantik yang kemarin , tapi nyatanya gitu, jadi buat om Agus, om satria , om jaey, dan lainya harap memahami apa yang Tari katakan ini. Terima kasih.
Mbak Desy jangan curigaan ya...check re-check dulu sebelum melabrak hahaha.