Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara meminta izin kepada istri pertama untuk poligami

Gambar dari Kompasiana

Poligami atau beristri lebih dari satu meski bagi sebagian orang adalah hal tabu khususnya bagi para wanita, tapi bagi laki laki adalah hal menarik untuk dibahas biarpun belum tentu ia ingin poligami. Berikut ini admin akan bagikan cara jitu meminta izin kepada istri pertama untuk poligami.

Berusaha romantis dulu kepada istri
"Abi, tidak apa-apa nih ummi ganggu Abi lagi kerja?" Tanya Rina, istri dari ustadz Satria.

Sang ustadz berhenti mengetik di laptop lalu menatap istrinya. "Tidak apa-apa ummi."

"Apakah tidak apa-apa, nanti deadline nya terlambat bagaimana?" Masih khawatir juga Rina karena ia tahu suaminya itu harus membuat artikel kajian agama Islam di sebuah website ternama yang mana merupakan salah satu pekerjaannya.

Ustadz Satria tersenyum." Tidak apa-apa Mi, karena Al wajib la yutroku illa li wajib. Suatu yang wajib tidak boleh ditinggalkan kecuali untuk hal yang wajib pula. Bekerja, mencari nafkah untuk istri dan keluarga dalam agama Islam itu wajib hukumnya wahai moon of my life. Tapi membuat senyum kecil di wajahmu itu juga kewajiban ku sebagai imammu." 

Habis berkata demikian ustadz Satria langsung mengecup keningnya. Tentu saja Rina jadi gemas dan mencubit.

"Memang ada apakah sayangku?" Tanya sang suami setelah mereka berdua duduk di sofa.

"Begini Abi. Kemarin di pengajian ada yang bertanya pada ummi. Katanya doa qunut itu tidak boleh karena haditsnya daif. Ummi agak bingung jawabnya. Apakah Abi bisa memberikan penjelasan?"

Ustadz Satria tersenyum." Mi, hadits daif itu hadits lemah bukannya hadist palsu. Hadits daif bisa meningkat statusnya menjadi hadits hasan atau hadits baik jika bertemu hadits daif lainnya."

"Oh begitu ya Abi."

"Iya, itu sama halnya dengan aku dan kamu. Kita berdua adalah makhluk lemah di hadapan Allah Taala, tapi dengan kebersamaan kita, insya Allah masa depan kita akan lebih baik." Kata sang ustadz sambil memegang tangan istrinya, yang langsung membuat wajahnya bersemu merah.

Keesokan harinya saat Rina sedang menyiram tanaman datang seorang kurir mengantarkan paket. Walaupun Rina merasa heran karena merasa tidak memesan paket tapi melihat nama untuk dirinya dan juga alamatnya akhirnya ia terima juga. Sore harinya setelah suaminya pulang dari berceramah ia lalu membawa paket tersebut ke suami tercintanya itu.

"Abi, tadi ada kiriman paket."

"Bukalah ummi."

"Wah, kok Abi tahu kalo aku lagi pengin tas sih?" Rina kaget setelah membuka isinya. 

"Umi kan akhir akhir ini sering stalking IG online shop yang jual tas."

"Iya sih, tapi apa hubungannya."

"Karena al 'adah muhakkamah, artinya: kebiasaan atau adat istiadat bisa menjadi ketetapan. Karena kebiasaan ummi akhir akhir ini sering lihat tas, ya sudah Abi belikan satu. Kebetulan kemarin Abi dapat honor lumayan." Ujarnya lembut.

Mendengar hal itu, Rina langsung saja membuang tasnya dan memeluk suaminya." Makasih banyak ya Abi."

Beberapa hari kemudian sehabis mengisi ceramah di masjid gak jauh dari rumahnya maka ustadz Satria langsung pulang. Sebenarnya beberapa jamaah masjid memintanya agar makan di tempat tapi ditolak dengan halus karena ia ingin makan bersama istri tercinta.

"Umi, kok satenya sate ayam?" Ujar satria setelah melihat menu diatas meja.

"Lho, di WA tadi kan Abi pesan sate. Karena biasanya Abi suka sate ayam maka ummi belikan sate ayam. Salah ya Abi?" 

"Mmm, padahal maksudnya sate kambing Mi."

"Maafkan ummi Abi, soalnya Abi menulisnya cuma sate, jadi saya pikir sate ayam. Abi tidak marah kan?"

Satria tersenyum." Tidak apa-apa kok Ummi, ini salah Abi sendiri yang menulis kurang jelas. Abi beneran tidak marah. Al hudud tasquth bi syubhat, suatu hukuman tidak bisa dilakukan jika perkaranya samar samar."

Rina langsung memeluk suaminya sambil menyenderkan kepalanya pada ustadz satria.

Malam harinya setelah beres-beres makan malam Rina bertanya kepada suaminya." Abi, kenapa sih Abi kalo aku lagi marah malah diam saja, tidak ikutan marah."

"Ini karena adh dhoror la yuzal bi dhorror, suatu kejelekan tidak akan hilang jika ditutupi kejelekan lainnya. Apalagi kalo sampai Abi mukul ummi, nauzubillah. Padahal tashorruf al imam 'alar ro'iyyah manuth bil mashlahah. Tindak tanduk seorang imam kepada makmumnya harus diarahkan pada kebaikan. Apa ummi mau punya imam yang gagal?" 

"Nggak!" Rina menggelengkan kepalanya.

Saatnya minta izin pada istri
Keesokan harinya ustadz Satria membantu Rina yang sedang memasak di dapur.

"Ummi, Abi ingin ngomong nih."

Rina yang sedang sibuk menggoreng ikan menghentikan kegiatannya." Mau ngomong apa Abi?" Katanya sambil tersenyum.

"Sayang, aku ingin menikah lagi."

"Abi, kok tega." Tentu saja Rina terkejut sekali.

"Eh, tunggu sebentar sayang. Kalo ini karena kaidah al jam'u awla min at tarjih, menyatukan dua hal yang tampak bertentangan lebih utama dari pada harus menyingkirkan salah satunya."

Rina langsung melempar tabung gas 3 kilo sambil berteriak. "TIDAK AKAN PERNAH AKU IJINKAN ABIII!!!!."

Begitulah para pembaca, jurus jitu untuk meminta izin kepada istri pertama untuk beristri empat bisa menggunakan dalil diatas. Kalo dalil untuk menghindari dilempar tabung gas atau diamuk istri setelah minta izin kawin lagi itu tak ada dalilnya. Karena judul lengkap artikel ini sebenarnya adalah "Cara meminta izin kepada istri pertama untuk poligami tapi malah dilempar tabung gas."
Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

92 komentar untuk "Cara meminta izin kepada istri pertama untuk poligami"


  1. Cuma mau bilang suuuueeeee!!...😬😬

    BalasHapus
  2. Alhamdulillaaah.... Aku berharap setelah dilempar tabung gas suaminya lgs amnesia untuk poligami :p.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali ya mbak Fanny, satu istri saja udah cukup.😃

      Hapus
    2. Tapi kalau amnesia sampai lupa siapa istrinya ya susah juga. Memang susah menghadapi orang yang pengen poligami macam pak ustadz ini.🤣

      Hapus
    3. Awas, nanti pak ustadz nya tahu, bisa jadi nyangka mbak Roem bini mudanya, soalnya kan lagi amnesia.😂

      Hapus
  3. Kurasa itu berbahaya, memanfaatkan "kalimat kaidah" untuk kepentingan pribadi, untuk kepentingan minta izin supaya bisa nikah lagi 😂 dan contoh bahayanya tergambar bakal kena lempar tabung gas 😂

    Kurasa lbh baik terus terang tanpa bawa2 ayat, "Mah? Kurang nih? Papah boleh nambah ya satu bini lagi, please mom.. kamu cantik deh?" Tapi ini juga tdk kalah bahaya, untuk itu sblm blg begitu lbh baik pake baju Iron Man agar terlindungi dari serangan istri yg tak terduga 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurasa nanti kang jaey bisa langsung praktek kalo sudah punya bini, minta nambah lagi.😁

      Hapus
  4. ustadz satria banyakan dalil ujung-unjungnya minta kawin lagi wkwkwk :D

    BalasHapus
  5. asem haha cari dalil nya mas, ga mau tau haha. supya bisa mengatasi lemparan tabung gas 3 kg.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan tanya pada ustadz satria kang.😂

      Hapus
  6. Jos banget nih tutorial minta ijin poligaminya, mas Agus. Walaupun hasil akhirnya tetap gak diijinkan. Tapi kan tutorialnya bener, minta ijin, gak ada embel-embel bakal diterima ijinnya. Hehehe.

    Tapi kali ini penuh dengan kata mutiara dalam bahasa Arab, mas. Jangan-jangan sekarang mas Agus diam-diam juga sudah jadi ustadz nih.🤭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini dari guru saya ustadz Satria mbak Roem, saya cuma ijin posting saja di blog.😄

      Hapus
  7. untuk hanya hanya melempar tabung gas
    Kalau bakar isi rumah bagaimana tu
    Ah rayuan kurang manjur :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya ustadz Satria perlu belajar merayu pada mas Herman biar manjur.😁

      Hapus
  8. Bisa jadi tutorial juga ini Mas Agus, Judulnya "Langkah-langkah membuat Istri segera menjadi Janda" yang suaminya tiwas dilempar tabung gas 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, sepertinya dilempar tabung gas nya bukan hanya satu tapi sepuluh makanya sampai tiwas.😂

      Hapus
  9. Ha...ha.. Ngakak saya... Judulnya kok kepotong sih? Tabung gasnya ditinggal di akhir cerita😂
    Trus si rina kok kuat banget, bisa lempar tabung gas segala.
    Tapi mungkin kalau saya di posisi rina nggak cuma tabung gas tapi seisi dapur saya lempar semua😂 yang terakhir abinya saya lempar ke jalan raya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Katanya kalo judulnya terlalu panjang ngga bagus, jadinya dipotong saja yang enak dibaca.😂

      Waduh, gimana kalo Abi nya habis dilempar ke jalan malah ke rumah janda sebelah.😂

      Hapus
    2. Nggak apa-apa saya bisa ganti ke plan B, tinggal ambil tabung gasnya lagi trus lempar ke mereka berdua.
      Hua..ha..ha...👹

      Hapus
    3. Cuma tabung gas saja apa sama yang lainnya mbak.😂

      Hapus
  10. Pantesan ustadnya baik dan ksih bininya tas baru.. Nyogok rupanya krna ada maunya... Weleh"😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rayuan kurang maut ya mbak makanya ngga berhasil tapi malah dilempar tabung gas.🤭

      Hapus
    2. Lha iya tuh, Mbak Hen. Padahal sebelumnya sudah mbatin kalau ustadz satria baik dan pengertian banget sama istrinya. Ternyataaaaa..🙈

      Hapus
    3. Ternyataaaa...
      Ada maunya.😂

      Hapus
  11. wakakak.. gak mempan dong jurusnya..
    aku juga bakal lempar gas 3 kg kalo suami izin nikah lagi.. kutambahin deh lempar bom rakitan.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, kalo sampai pakai bom rakitan Abi nya bisa ancur dong.😂

      Hapus
    2. wekekek.. biarin ancur dari pada hatiku yang hancur.. :D

      Hapus
    3. wekekek... gapapa.. daripada hatiku yang hancur :D

      Hapus
  12. Kalau setelah dilempar tabung gas belum insaf juga, teteup pengin poligami ... Kayaknya disunat ulang txxxnya langkah paling jitu buat bikin jera wwkkkkk 🙈

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, kalo itu mah udah ngga bisa kawin lagi dong.😂

      Hapus
    2. Bwuahahaa .. oh iya, diiing ... 😂.
      Ya kalo getooh ... , bolehlah kawin lagi 😁. Undangannya ditunggu yaa

      Hapus
    3. Ok, nanti bareng kesana ya kondangan nya ke ustadz Satria.🤣

      Hapus
  13. Sepertinya, ini cerita pengalaman pribadi yang disamarkan toh ya mas... Kayaknya mas yang benjol kena lemparan tabung gas kemudian faktanya disembunyikan dari pemirsa.

    :-D :-D

    BalasHapus
  14. Judulnya provokatif ya mas, awalnya kesel tapi pas baca asli ngakak, btw penasaran juga saya ada dalilnya gak bisa menghindari tabung gas yang melayang 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin ustadz Satria udah ada dalilnya tapi keburu benjol kena lempar tabung gas.😂

      Hapus
  15. Huahahaha kok kuat banget sih lempar tabung gas 3 KG!
    Tapi emang bener ya, manusia kalau ada maunya cenderung jadi maniess 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo lagi marah jangankan tabung gas, mungkin meja dan kursi juga bisa melayang.😂😂😂

      Hapus
  16. Wah satu juga belum punya gimana mu poligaminya kak. haaa

    BalasHapus
  17. Bisa diterapkan bagi para suami yang ingin menikah lagi tanpa berpisah dengan istri pertama. Ending cerita ini bisa menjadi pertimbangan untuk menyiapkan langkah antisipasi selanjutnya. Hehe.
    Salam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, mungkin suami harus siap dengan baju iron man, jadinya kalo dilempar tabung gas ngga benjut ya kang.🤣

      Hapus
  18. kirain iya diizinin, eh taunya di lempar tabung gas haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin rayuannya kurang manjur ya kang.😂

      Hapus
  19. Duh mba Rina, tanggung kalau cuma 3kg, kenapa nggak 12kg sekalian hahahahaaha. Kelakuan tokoh Satria ini memang ada-ada saja yah. Manis di awal, sepet di belakang 🤣

    By the way mas Agus keren banget paham dalil-dalil arab hehe itu belajar sendiri atau memang dari mas Satrianya? 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu dari ustadz Satrianya mbak Eno, aku ngga terlalu paham bahasa Arab, kalo ustadz kan paham.😄

      Hapus
  20. Masih tetap ngakak😂

    Bisa aja sih kak Agus, sengaja tidak memperlengkap judul cerpennya. Eh tapi kalo lengkap, gak seru juga sih. Jadinya udah ketebak duluan🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Katanya kalo judulnya panjang bikin pembaca bingung mbak Kus, jadinya aku buat yang penting saja, judul lengkapnya ada di akhir artikel saja.😂

      Hapus
  21. Itu kenapa nggak dilempar rumah tipe 36 aja sih biar mantep? Wkwkwk
    Pembahasan yang menarik, cerita plus disisipi sama dalil jadinya nggak ngebosenin dan nggak terlihat 'berat' :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, kalo bisa lempar rumah tipe 36 berarti wonder woman dong. Abi nya langsung ke urug rumah.😂

      Hapus
  22. Hmmmmb, apa ini hasrat terdalam penulis cerpennya ya yang disamarkan lewat cerpen ? Habisnya tiap mampir ke cerpen blognya mas kok tokoh utama prianya kalau ga berkutat soal selengki, jajan, pesti pend kawin lagi hahhahahahah

    #becanda
    Dah ah permisiiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tumben ngga pakai akun google, takutnya bukan mbak mbul yang komentar tapi orang lain. Ini beneran mbak mbul bukan ya? 🤔

      Hapus
  23. Ada apa ini koq ramai sekali? Mana.. mana istrinya ke dua??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Istri keduanya ya tabung gas itu bang ancis.😂

      Hapus
  24. Boleh ganti nggak yang dilempar? nggak kuat saya lempar tabung 3 KG, kalau galon aja bisa nggak?
    Menurut dalil, mana yang bagus nih ustadz, yang galon atau tabung gas 3 kg?

    wakakakakakakakaka.

    Tapi serius, itu masalah dalil dan sebagainya itu beneran kan?
    Nasib saya nggak pernah ikut pengajian, kayaknya kudu paksa diri buat sering dengar kajian online nih.

    Buta banget yang namanya dalil segala macam itu rasanya.

    Yang jelas, dalil poligami sah-sah aja, asal suaminya kuat sih ya.

    Kuat nggak gepeng kena gas 3 kg atau galon air minum hahahahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan mbak, galon kalo dilempar kan pecah, cocoknya tabung gas saja.😄

      Kalo soal dalil mari kita tunggu saja jawabnya dari ustadz Satria, soalnya saya orang awam ngga berani jawab takut salah.

      Halo pak ustadz, monggo di jawab pertanyaan mbak Rey. (Oper mik ke pak ustadz) 😄

      Hapus
    2. wkwkwkwkwkww, baiklah, mari kita setok tabung gas tipis.
      Jadi kalau kita lemparin suami yang mau poligami, bisa langsung meledak jadi kembang api hahahahaha

      Hapus
    3. Stok galon juga boleh mbak, buat nyiram suaminya kalo masih nekad poligami padahal ngempanin satu bini masih ngos-ngosan.😂

      Hapus
  25. Wah mau ijin poligami ternyata prosesnya bisa berbulan-bulan ya mas, itupun akhirnya yang jawab tabung gas, heheh. Sebenarnya masnya pro yang mana nih? Suami atau istrinya? Awas ya jawabnya jangan salah, bisa-bisa dibully loh :)

    Btw, saya mau dong mungut tas baru yang dibuang sama mbak Rina, semoga setelah dibuang nggak diambil lagi yaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah, harus lama ngerayunya, eh ternyata malah dilempar bom atom pak ustadz nya.😂

      Hapus
  26. Asem kirain jadi nikah lagi eh malah dilempar gas melon.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha endingnya ngga seperti yang diharapkan ya kang.😂

      Hapus
  27. Wkwkwkwk.... Berdalih ngomongin dalil tapi buntutnya pingin nikah lagi..
    Aslinya mana ada wanita yang mau rela di poligami?.
    Pasti bakalan nggak ada wanita yang mau ngasih ijin suami nya untuk menikah lagi.

    Oh jangan -jangan si admin yang pingin poligami bukan ustad Satria..😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget mbak Fidy..😁😁

      Hapus
    2. Ih, kalo mbak Fidy malah langsung dijawab, kenapa mbak Rey tanya malah ngga dijawab pak ustadz? 🙄

      Hapus
    3. Wkwkwkwk... adminnya nyelimur 😂

      Hapus
    4. Nyelimur itu artinya mengalihkan percakapan

      Hapus
    5. Kirain nyelimur itu ngelindur.🤣

      Hapus
  28. Para istri harus waspada dong kalo suami tiba-tiba baik beliin tas, pasti ada maunya tuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gimana kalo bukan beliin tas tapi dibelikan kalung berlian? 😁

      Hapus
  29. ana ana baen rika lah kang :P

    BalasHapus
  30. ahahahaha sudah di -swo sweetin ternyata wkwkw

    yah mana mau lah
    hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kejebak ending nya ya mas Ikrom Zain, kirain boleh kawin lagi, malah dikasih tabung gas.😂

      Hapus
  31. Lagi jalan jalan eh liat judulnya auto emosi kang! Hahaha XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setelah baca makin emosi apa ngga mbak Farah? 😂

      Hapus
  32. haha, masuk di akal juga.. kalau judulnya cara mendapat izin baru itu beda lagi.. :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul kang, kan judulnya cuma minta izin, bukan dapat izin ya.🤣

      Hapus
  33. Baiklah, dicatet mas, minta ijinnya jangan pas masak, bisa dilempar gas. Brarti baiknya pas mandi saja ya mas? Paling kan hanya dilempar handuk atau ya gayunglah.., soalnya isteri saya bukan adiknya hulk jadi gak kuat buat nglempar bak mandi...

    BalasHapus
  34. Wah wah wah jadi judulnya click bait ya ini hahahaha

    Sebenarnya sejak awal ku sudah curiga, saat si istri membuang tas baru hanya demi memeluk suaminya. Rupanya si istri ada bakat lempar2 barang, inilah fakta yang tidak diperhitungkan oleh si suami

    BalasHapus
  35. Jadi ingat kisah alm Gus Dur ketika ditanya soal hukum poligami, boleh apa tidak.
    Dengan cool Gus Dur menjawab, kok tanya saya, ya tanya istri situ, boleh apa tidak.

    wkwkwkwk mantab jawabannya

    BalasHapus
  36. Mampir ke sini lagi...
    Ingat ingat baca judulnya, masih aja aku ngakak 😂😂
    Padahal baru baca judulnya doang. Om Agus masih sama seperti dulu, cerpennya menohok semua wkwokw

    BalasHapus