Tetangga tempat kost di Jakarta
Daftar Isi
Sudah tiga bulan ia mengirim lamaran pekerjaan ke beberapa perusahaan di kotanya tapi selalu ditolak. Tidak putus asa ia lalu mencoba mencari lowongan kerja lewat jalur online. Akhirnya ia diterima juga di PT Kirana yang ada di Jakarta. Tentu saja ia senang sekali biarpun untuk itu ia harus meninggalkan kota kelahirannya.
Sebagai anak yang lahir di kota Klaten tentu saja Aryanti harus mengontrak karena ia tidak punya kenalan di ibukota. Setelah lulus interview dan besok boleh mulai kerja maka sore harinya ia langsung mencari kontrakan.
Aryanti memutuskan untuk mencari kos yang dekat dengan tempatnya bekerja. Dalam memilih kos ia mencari yang kamar mandinya ada didalam bahkan mencari juga yang ada dapurnya biarpun kecil. Maklum, ia anak introver yang memang tidak pandai berbasa-basi dan cenderung penyendiri, biarpun kalo bertemu dengan teman yang sudah akrab bisa ngobrol lama.
Beruntung, di dekat tempatnya kerja ada kamar kontrakan seperti itu.
Begitulah kehidupan Aryanti setelahnya. Hanya bangun tidur, mandi, makan, bekerja, pulang, makan lalu tidur lagi. Sudah seminggu bekerja bahkan ia tidak terlalu tahu siapa saja tetangganya.
Tempat kostnya sendiri berjumlah 10 buah yang saling berhadapan. Kamarnya ada di nomor empat sebelah kanan. Disebelahnya yang nomor tiga pasangan suami istri yang sama-sama bekerja seperti dia, sedangkan nomor lima yang paling ujung ia yakin adalah seorang seniman yang juga introvert, hal ini karena kadang Aryanti mendengar suara musik biola dengan suara perempuan menyanyi. Tapi sayangnya ia tidak pernah melihat muka penghuninya, jangan jangan ia lebih penyendiri darinya.
Seperti malam ini, ia baru pulang lembur jam 10 malam. Setelah makan dan hendak tidur ia mendengar lagi suara biola. Ia sebenarnya agak terganggu karena ingin tidur tapi lama lama akhirnya ngantuk juga, mungkin karena bunyinya yang enak didengar. Saat hampir terlelap itu tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk.
Siapa sih yang tengah malam begini mengetuk pintu batinnya. Ia segera bangun lalu membuka pintu. Anehnya ia tidak melihat siapapun di depan pintu.
"Ada apa mbak?" Tanya Rini, penghuni kos didepannya dari dalam kamar, mungkin melihat Yanti celingukan. Ia memang agak ramah dan sepertinya suka bergaul karena ia selalu menyapa dirinya sejak ia kesini.
"Tadi sepertinya ada seseorang yang mengetuk pintu." Jawabnya.
"Ah tidak mungkin, aku dari tadi disini dan tidak melihat siapapun. Yang lain juga sepertinya sudah pada tidur"
Akhirnya Aryanti memutuskan untuk tidur saja karena ia menganggap kalo ia mungkin salah pendengaran karena sudah mengantuk.
Tapi ternyata kejadian itu bukan hanya sekali. Tiga hari selepas kejadian itu ia bermain hape sampai larut malam. Biarpun ia introver tapi ia justru suka bermain sosial media. Tak terasa sudah lewat jam 11. Ia berhenti bermain Facebook bukan karena bosan tapi karena baterainya sudah lowbet dan juga besok harus kerja. Setelah mencharger hapenya ia lantas rebah di kasur untuk tidur.
Saat setengah mengantuk itu lagi lagi ia mendengar suara biola diiringi nyanyian perempuan dari kamar sebelahnya. Jika siang hari tentu suara itu bikin Aryanti kagum tapi ini tengah malam, tentunya bikin merinding.
Entah mengapa ia mendadak tidak jadi mengantuk. Tiba tiba suara biola itu menghilang dan terdengar suara ketukan di pintu.
Ah mungkin penghuni kontrakan lain ada yang terbangun dan terganggu oleh suara biola tersebut. Ia akan minta tolong padanya agar tetangganya itu jangan suka main biola tengah malam karena mengganggu. Dengan harapan itu ia lalu bangun lalu membuka pintu.
Tak ada siapapun didepan pintu, kamar kost Rini juga tertutup rapat. Tentu saja Aryanti jadi merinding dan malam itu ia susah tidur.
Esok harinya saat hendak berangkat menuju tempat kerja ia berpapasan dengan Lastri, teman satu kantornya. Kebetulan ia membawa motor dan menawarinya, jadilah mereka berdua naik motor ke kantor biarpun jaraknya dekat.
"Yanti, kamu ngontrak di rumah Bu Heni ya?" Tanya Lastri saat makan siang di dalam kantin.
"Iya, soalnya itu yang paling dekat dengan kantor." Jawabnya.
"Apa kamu tidak mengalami sesuatu yang aneh disana?"
Ditanya seperti itu hati Aryanti tentu saja jadi kaget. Akhirnya ia lalu bercerita kalo beberapa hari terakhir ini ia diganggu dengan suara aneh musik biola dan juga suara ketukan pintu kalo malam hari termasuk semalam.
Mendengar hal itu Lastri lalu bercerita kalo sebelumnya ia juga pernah mengontrak di tempat kost Bu Heni dan juga sering mengalami kejadian tersebut. Untung waktu itu ia bersama suaminya sehingga ia tidak terlalu takut, tapi lama-lama ia tidak tahan juga dan akhirnya pindah.
Tentu saja Aryanti jadi takut mendengarnya." Memangnya siapa sih mbak Tri yang suka ketuk ketuk pintu itu?"
"Hantu, itu pasti hantu. Sudah kamu pindah saja ke tempat kontrakan ku ya."
Yanti jadi bingung. Pertama ia sebenarnya sudah sreg dengan tempat kost sekarang, selain dekat dengan tempat kerja juga Bu Heni orangnya baik. Selain itu tempatnya nyaman selain suara biola dan ketukan pintu tentunya. Kedua ia orangnya tidak terlalu percaya dengan hantu. Alam gaib tentu saja ia percaya, tapi hantu? Barang kali saja hanya anak introvert yang suka bermain biola tengah malam walaupun terus terang ia memang belum pernah melihatnya.
Akhirnya sore harinya sehabis pulang kerja Yanti langsung menuju ke rumah Bu Heni pemilik kost yang ada di samping tempat kost. Kebetulan Bu Heni sedang ada di teras rumah sambil melihat anak asuhnya.
"Selamat sore Bu."
"Sore juga nak Yanti, baru pulang kerja ya."
"Iya."
Pemilik kost lalu mempersilahkan Yanti untuk duduk. Walaupun dalam hati Bu Heni agak heran juga kenapa Yanti yang agak pendiam menghampiri dirinya tapi sebagai induk semang yang baik ia lalu mengajak ngobrol.
"Maaf Bu, saya cuma mau tanya. Siapa yang ngontrak di sebelah kamar saya."
"Oh, itu Budi dan Desi. Mereka bekerja di pabrik sepatu."
"Bukan Bu, kalo mas Budi dan mbak Desi aku kenal. Itu yang paling ujung lho Bu, yang suka main biola."
Bu Heni cukup kaget juga. Ia malah balik bertanya."apakah pintu kamarmu ada yang mengetuk?"
Aryanti kaget kok induk semangnya tahu tapi ia mengangguk juga.
Bu Heni membetulkan posisi duduknya dulu baru melanjutkan." Maafkan ibu nak Yanti. Seharusnya sejak pertama kamu datang ibu cerita. Tapi melihat kamu pendiam ibu jadi kurang enak. "
"Jadi ceritanya begini. Beberapa tahun yang lalu kamar paling ujung itu ditempati oleh Riana. Ia adalah mahasiswa jurusan seni musik yang suka bermain biola. Sayangnya suatu hari saat pulang dari kampus ia ditabrak oleh sebuah mobil yang pengendaranya sedang mabuk narkoba. Ia langsung dibawa ke rumah sakit tapi akhirnya meninggal dunia."
Yanti tentu saja jadi kaget dan merinding mendengarnya." Tapi kok ia suka ketuk ketuk pintu Bu?"
"Semasa hidupnya Riana adalah anak yang ramah. Tiap ada orang baru di kost saya apalagi yang sebaya dengannya maka akan ia datangi dulu, orangnya memang suka bergaul. Yah, mungkin saja sekarang Riana ingin berkenalan denganmu Yanti."
Mendengar cerita dari Bu Heni maka Aryanti jadi tambah merinding. Sore itu sehabis mandi maka ia bingung apakah memang sebaiknya pindah kontrakan ke kost Lastri ataukah tetap disini. Saat bingung itulah hapenya tiba-tiba berbunyi. Ternyata adiknya di kampung yang menelpon.
"Halo kak Yanti, bagaimana kabarnya kak?"
"Aku baik baik saja kok Dul, bagaimana kabar ibu bapak di rumah?" Tanyanya pada Abdul adiknya.
Kakak beradik itu lalu asyik mengobrol. Yanti lalu mengingat adiknya itu agar jangan suka bermain hape berlebihan dan juga rajin belajar. Tak lupa ia berpesan agar menjaga orang tua dirumah. Tiba tiba adiknya berbicara aneh.
"Kak, kok berisik sekali sih disitu, memang ada teman kakak yang main ya?"
"Berisik, aneh aku sedang sendirian kok tidak ada siapa-siapa di kamar?" Jawab Yanti bingung.
"Ah tidak mungkin kak, orang kedengaran suara biola disini kok, seperti disebelah kakak, malah ada suara perempuan menyanyi segala, jelas banget."
Akhirnya esok harinya Yanti langsung pindah kontrakan ke tempat kost Lastri.
TAMAT
suka ada suara orang nyuci baju malam malam padahal pas tak inceng enggak ada
iya kadang orang yang nelepon kayaknya dengar suara lain di ujung telepon tapi yang ditelepon enggek kerasa
Waduh itu ada nama Budi ya, btw saya mau nulis cerita dengan peran utama Budi juga. Nama Budi memang merakyat, jadi inget pelajaran pas SD😂
Ceritanya kayak cerita rumah kost di tempat teman saya yang penghuni kostnya diganggu sama penghuni kost sebelah dan akhirnya kamar kost sebelahnya itu dijadikan ruang terbuka semacam ruang tunggu buat tamu.
Keingetan sama lokasi kuliner yang ada dikotaku, kata pemilik rumah & staffnya kalau malam kedengeran suara orang mukul2 benda keras tapi ditengok ngga ada. Berkali2 begitu. Jadinya lokasi ngga dijadikan rumah tinggal, cuma dijadikan kafe yang rame banget pengunjungnya.
Tapi di tempat kost'an kan biasanya ada cerita kayak gitu ya. Saya nggak pernah ngekost tapi dulu pernah kerja dan tinggal di kamar yang disediakan di sana. Kadang kalau sendiriam di kamar suka nyium bau kembang gitu. Untung tidurnya rame2 kalau nggak mending saya pulang aja....
Kemaren bacanya sore-sore tapi cuman separoh, pas lanjut malem kok serem yah 🤣
Jadilah bacanya pagi-pagi 😅😂
Kali ini lumayan gak tertebak, meski masih ada bolong-bolongnya cerita ini. Lalu tentang mabuk narkoba. Narkoba bikin kecanduan dan perasaan melayang (ngefly). Yang bikin mabuk itu miras.
Lalu Rini. Dia kan tinggal di lokasi yang sama. Saat kejadian ketuk pintu gak ada orang, apakah Rini tidak pernah mengalaminya? Apakah yang 'diganggu' hanya kamar kost yang dihuni Yanti? Kalau kata bu Heni menjelaskan jika Riana anak yang ramah dan suka 'berkenalan' dengan penghuni kost yang lain, harusnya Rini juga pernah mendapat ketukan di pintu. 😅😉
Belum belajar sudah mati berdiri sakin takutnya..😂😂😂
Dulu sewaktu ngekost zaman kuliah dulu gw pernah cari kost,san murah. Biar dapat untung... Karena uang untuk ngekos orang tua cuma mampu yang 900 ribuan. Biar dapat untung gw cari kost yang murah...Akhirnya gw dapet meski tempatnya kurang bagus, Bagi gw yang penting mata bisa merem.😊😊 Sebulan cuma 500 ribu.
Lumayan masih dapat sisaan 400 ribu gw.😂😂 Dan Tempat Kost gw itu bersebelahan dengan Kost cewek jadi kalau pagi asik juga buat cuci mata kala itu..😊😊
Tetapi sialnya tempat kost yang gw tempati dulunya pernah ada mahasiswa yang bunuh diri, Jadi Setiap jam 2 pagi memang saya selalu dengar pintu diketuk2, Orang Nyapu halaman, Suara orang mandi, Anehnya setiap dicek tak pernah ada apa2 ..😱😱
Bahkan anak kost cewek jga sering digangguin juga jadi bukan gw saja yang merasa iseng. Akhirnya BT jugakan gw ngekos setiap hari yang dibahas mistis atau cerita yang aneh2 gitu deh. Akhirnya untuk ngilangin stres sama rasa takut gw bawa film bokep dari rumah karena teman kost gw ada yang punya VCD kala itu...😂😂
Sejak itu gw anteng tuh tiap malam dan bisa melupakan kejadian yang bisa bikin merinding....Setiap ada yang aneh2 gw masa bodoh yang penting Fokus ke Film bokep.😂😂😂😂
Anehnya rasa takut gw jadi hilang kala itu...Tapii ibu kost tahu gw sering bawa2 Film bokep Dan gw disidang serta dinasehati, Padahal anak cewek juga banyak yang bawa2 Film biru, Cuma mereka pada ngeles saja. Akhirnya singkat cerita kejadian seram ditempat kost gw agak berkurang Cuma tetap sial bagi gw....😬😬
Setiap ada suara2 aneh2 ditempat kost itu penghuni kost menuduh gw sering tidur malam dan nonton bokep...Padahal sudah tidak lagi...Lama2 sering digosipin, Gw pun tidak kuat dengan semua itu gw miiingggaaattt!!!....😭😭
Miingggatt bukan karena takut tempat itu seram, Tapi karena tak kuat gosiippp Suuuueee..😂😂😂😂
Pemiluk kost bu Heni bagaimana sich kok kamar bekas Ruana itu nggak diselametin sich ? Kamar kosong yang ada suara biola itu harusnya dibacain doa misalnya panggil waega untuk tahlil bareng untuk mendoakan arwah tsb agar tenang di alam sana dan aupaya nggak suka gangguin penghuni kost baru lagi...
Pemilik kost juga sebaiknya jangan nyari untung doang harus memikirkan keamanan dan kenyamanan para penghuni kos.
Untung para penghuni kos nggak pada minggat semua nyari kost an baru hanya Aryanti saja yg minggat.. kost berhantu? Mana tahan..?? 😂
Eniho, saya jadi ingat pengalaman teman saya yang kosnya angker di Yogya. Dia cerita setiap malam ada bunyi gong kecil karena ibu kosnya punya semacam sanggar musik dan tari daerah. Jadi sering terdengar bunyi aneh dan kadang ada suara orang berbaris juga. Syeram 🙈
Oh kirain itu cerpen romantis , tahunya semi horor jadi merinding udah di rumah cuma berdua pula .
Untung yaaa pengalamanku pas ngekos dulu ga nemu yg berhantu. Bisa lgs pindah saat itu juga kalo sampe diganggu :p
Mantul juga ya tu hantu ampe suaranya kedengeran sama si Abdul waktu teleponan ama kakaknya.
Asliiik, merinding disko.
Soalnya apa?
Dulu waktu kuliah, aku sengaja cari kos yang murah, setahun 1,5 juta. Kebayang kan sebulan murahnya kayak apa, ga kayak kosan lain yang nyampe 2 jutaan setahun. Kamarnya termasuk luas. Model kosannya memang kamar-kamar dengan tengah-tengahnya berupa gapura buat nonton tipi bersama. Depannya kolam ikan yang udah rimbun karena rumputnya tinggi-tinggi, depannya ruang tv gudang yang sebelah-sebelahnya kamar kosong, belakangnya baru deretan kamar mandi buat mandi yang per kamar mandinya buat 3 anak terus belakangnya lagi dapur luar. Letak kosanku? Jauh dari jalan utama yang mau masuk ke gerbang kampusnya. Di ujung gitu lah.....mepet sawah ama kali kecil, lalu sebelah sisinya lagi ada kuburan dan rumpun bambu, baru abis itu perumahan padat penduduk. Padahal aku sering pulang malam atau sore lantaran ada tugas kelompok atau kumpul organisasi daerah.
Memang biar kata murah tapi ada teman yang agak sensitif dan katanya sih bisa ngerasain kehadiran sosok asrtral, mana kalau dia lagi begitu langsung cerita lagi, haha nyebelin tu orang bikin ku keder... terutama yang kamar kosong ada di ujung-ujung.....padahal dulu aku sering juga bangun malam, jam 3 an pagi, sekedar buat sholat atau ngerjain tugas eh berakhir begadangan, tapi pas wudhunya jadi suka agak-agak takut. Soalnya kamar mandinya ada di luar, merinding disko lah pokoknya, hawanya ga enak, pokoknya tiap mau ke kamar mandi ga mau liat teras kamar samping apalagi kamar yang di ujung.. serem hahahha, tapi bertahan juga aku 2 tahun ngekos di situ bahkan sampai lulus dan kemudian pindah kos karena uda kerja di jkt
Hahahaha, udah pagi loh saya bacanya, tapi tetep aja merinding huhuhu.
Lucunya lagi, sudah tahu pasti seram, tetep aja saya baca sampai habis, soalnya kepo juga hahahaha.
Btw ngomongin tentang kos seram, saya pernah mengalami sebuah kejadian aneh.
Jadi awal saya ngekos itu, sekamar berdua, tapi teman kamar saya nggak pernah datang, akhirnya karena saya takut saya minta ditemanin teman kamar lainnya.
Suatu saya tidur nyenyak, sampai terlewat sholat subuh, saya tanya teman yang tidur sama saya, mengapa dia nggak bangunin saya, padahal dia paling nggak suka liat orang melewatkan sholat, eh ternyata dia bilang kalau dia juga nggak sholat subuh.
Dia nggak berani bangun, selama berjam-jam meringkuk ketakutan, hanya karena dia terbangun tengah malam terus lihat saya buka pintu, dia sempat nanya saya mau ke mana?
Saya jawab kalau mau ke toilet, kamar mandinya memang di luar sih.
Teruusss, baru saja pintu tertutup dia shock, lah di sampingnya ada saya yang lagi tidur, terus tadi yang keluar siapa? hahaha
Karena dia takut, nggak tahu yang mana yang asli, akhirnya dia cuman bisa meringkuk ketakutan sampai pagi, sampai saya bangun hahahahahahaha.
Sejak saat itu saya langsung pindah kamar, nggak berani lagi tidur di situ :D
-traveler paruh waktu
Aryanti itu sama seperti aku lho, mas. Aku juga introvet. Dulu waktu masih kerja juga sama kyk gitu. Berangkat kerja, pulang langsung masuk kamar kos, keluar lagi pas berangkat kerja. Dulu kamar kosku tempatnya juga di ujung dan melewati lorong gelap. Ibu kos beberapa kali harus antar anak kos lain kalau mau lewat lorong itu. Soalnya katanya memang tempatnya agak serem, apalagi pas malam-malam. Tapi aku cuek aja sih. Soalnya gak pernah ada kejadian serem apa-apa pas aku masih di sana. 😄