Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahasa kode minum kopi


Perhatian: cerita khusus 18+, yang masih kecil jangan baca ya.

 Pernikahan Herman dan Ningsih selama tiga tahun ini aman aman saja apalagi sejak hadirnya Budi, anak hasil perkawinan mereka berdua. Lengkap sudah kebahagiaan pasangan suami istri itu, paling yang kurang hanyalah bahwa mereka berdua masih ngontrak di rumah Bu Nita.

Ningsih sendiri beberapa kali minta agar suaminya itu ikut saja ke rumah orangtuanya karena disana hanya ada ibunya saja dengan adiknya yang hanya satu, tapi Herman menolak dengan alasan tidak enak tinggal serumah dengan mertua. Dan sebagai istri yang baik maka Ningsih menurut saja.

Tinggal di kontrakan memang harus bayar tapi karena Herman maupun Ningsih sama sama bekerja maka bukanlah masalah. Adapun Budi kadang dititipkan sama Bu Nita yang tidak keberatan karena kebetulan ia suka anak kecil.

Kamar yang mereka tempati adalah kamar multi fungsi. Ya sebagai ruang tamu, ruang makan, dan tentu saja ruang tidur. Beruntung kamar itu tidak dirangkap sebagai kamar mandi karena ada tempat terpisah.

Masalahnya adalah Budi kini sudah berusia empat tahun dan karena mereka tidur dalam ruang yang sama maka agak repot bagi Herman dan Ningsih untuk melakukan kegiatan suami-istri. Biasanya mereka mencari waktu agak larut malam dimana anaknya sudah tidur pulas. Tapi sejak Budi berusia empat tahun makin susah diajak kompromi. Sudah tiga kali ia memergoki ayah ibunya sedang berhubungan. 

Herman dan Ningsih sendiri hanya bisa pasrah saja walaupun Herman agak dongkol juga karena anaknya suka bangun disaat sedang asyik asyiknya.

Tapi bukan cuma itu, rasa ingin tahu Budi juga besar. Pernah suatu ketika setelah melihat anaknya tidur Herman lalu berkata pada istrinya.

"Mah, sepertinya papa sudah lama tidak diberi jatah nih. Burung papa kangen pengin masuk sarang."

Sebelum Ningsih menjawab, tiba-tiba Budi bangun dan langsung bertanya." Pak, emang bapak pelihara burung, terus jatah buat apa pak?"

Tentu saja Herman dan Ningsih kaget bukan main karena tidak menyangka anaknya akan bangun. Tapi Herman tidak kurang akal." Ini lho Bud, pak Agus tadi sore minta dicarikan burung. Kebetulan tadi pagi bapak ketemu."

"Emang pak Agus minta dicarikan burung apa pak?"

"Burung Lovebird, sama burung kenari." Jawab Herman sekenanya.

"Terus, itu jatah apa maksudnya pak?" 

Aduh, batin Herman." Kamu tahu kan kalo ibu ikut pengajian. Nah, besok adalah jatah ibumu untuk buat makanan untuk dibawa ke pengajian."

Walaupun Budi sepertinya tidak puas dengan jawaban itu, tapi ia tak banyak tanya terus tidur lagi.

Sejak kejadian itu maka Herman dan Ningsih sepakat untuk membuat kode agar anaknya tidak tahu. Kebetulan mereka berdua memiliki hobi minum kopi sehingga kode yang mereka pakai adalah minum kopi

"Mah, minum kopi yuk." Begitu Herman biasanya ngasih kode yang biasanya dijawab dengan anggukan jika istrinya setuju.

Berkat kode itu, urusan ranjang mereka kini aman aman saja karena anaknya tidak curiga. 

Tapi yang namanya hidup pasti ada saja masalah. Jika sebelumnya problemnya dari anak, maka kali ini datang dari istrinya sendiri.

Kesibukan Ningsih sebagai karyawan di sebuah perusahaan permen membuatnya capek. Belum lagi sebelum kerja dan sesudah pulang ia juga harus beres-beres tempat tinggal karena menganggap itu kewajibannya. Sehingga jika sudah lelah dan suaminya minta jatah maka ditolaknya.

"Mah, minum kopi yuk." Ajak suaminya malam itu.

Ningsih yang memang sedang tidak mood menjawab." Maaf pah, airnya lagi habis."

Walaupun kecewa tapi Herman memakluminya. Tak apalah, masih ada lain hari pikirnya.

Tapi dua hari kemudian saat ia kembali meminta jatah masih ditolak juga, alasannya karena baru pulang lembur dari pabrik sehingga tentu saja energinya terkuras.

"Mah, minum kopi yuk."

"Maaf pah, kopinya sudah habis."

Tentu saja Herman jadi mangkel karenanya. Akhirnya malam itu mereka tidur sambil memunggungi.

Tiga hari kemudian, suaminya kembali minta jatah. Kebetulan hari itu adalah hari Minggu dan juga Herman dari pagi bantu beres-beres rumah sehingga istrinya tidak lelah. Kali ini tidak ada alasan lagi untuk menolaknya.

"Mah, minum kopi yuk." Kata Herman siang itu setelah membersihkan kamar, yang dijawab dengan anggukan kepala oleh istrinya.

Tapi dasar apes, ternyata sore harinya Ningsih kena tamu bulanan.Herman hanya bisa misuh misuh karena hasratnya tidak kunjung tersalurkan. Akibatnya iapun keluar kamar lalu nongkrong di pos ronda. 

Lima hari kemudian setelah bersih, Ningsih yang tahu kalo suaminya sudah ngebet ingin meminta jatah maka malam harinya begitu anaknya tidur langsung memberi kode." Pah, minum kopi yuk."

Herman yang sedang main hape sambil tiduran di kasur langsung mengambil selimut." Maaf mah, papa sudah ganti teh manis."

TAMAT

Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

111 komentar untuk "Bahasa kode minum kopi"

  1. waduh !!!! apaan nih?

    berhubung aku masih bayi
    maka beby mbul belum bisa melanjutkan bacaan setelah kode peringatan di awal...😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, ini anak kecilnya datang.😆

      Hapus
    2. Hahahahha, apaan sih mbak Mbul masih bayi, masih piyik ya, ya udah jgn baca2 bacaan yg banyak kodenya, ntr malah bingung doang hahahha

      Hapus
    3. Maksudnya mbak mbul itu ada bayi yang ikutan baca kalo emaknya blog walking.😆

      Hapus
    4. iyak aku masih piyik mba metaaaa
      tapi aku suka intip intip bacaan beginian jugaaaa #nah loh hahhahhaha

      Hapus
    5. Mbak mbul sepertinya paling suka baca kode kodean, soalnya kan punya anak piyik, jadinya nanti bisa praktek.😁

      Hapus
    6. kode keras dari mas agus ki bukan pak agus

      Hapus
  2. tapi karena dah telanjur penasaran, yaudah deh intip bentar isinya apaan? hahhahaha

    duh duh, Budi sama kakak mbul dulu yuk main kelereng di luar ntar kakak mbul kasih jajan cilok atau cimol dan jalan jalan sebentar #mendadak jadi baby sitter, biar mama ningsih dan papa helman bisa kode kodean html 😆😂🤣🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan mau Budi, nanti paling diculik. Hati hati lho, sekarang lagi musim penculik ngasih permen atau cilok yang ada obat biusnya.😱

      Hapus

    2. aku baik kok budi, kan kakak mbul lagi ngasi jeda waktu papa helman dan mama ningsih buat belduaan weeeekkk 😆😆

      beydewey jadi galfoks ama sarang sarang dan bulung bulung uopoooo ikiiii mas hahhahah

      Hapus
    3. Sarang burung, kurang tahu saya juga mbak. nanti kalo papa Herman datang tinggal tanya saja.😂

      Hapus
    4. oh aku juga kurang tahu sih

      karena yang tahu hanya pemain cerpennya saja, dan juga penulisnya yang pura pura nda tau hahhahaha

      berarti konfirmnya ke suhu kal el ya 😆😂🤣🤣🤣 (just kidding)

      Hapus
    5. Berarti kita nunggu suhu Kal El datang buat jelasin teh manisnya ya.😆

      *Gelar tikar sambil makan kacang goreng di pojokan.

      Hapus
    6. ayok mas sekali kali kalau cerita pasangan suami istri herman dan ningsih yang lempeng lempeng aja mas, yang setia gituh... kasian aku loh kalau mbelak mbelok kayak sinetron indosiar 😆😌

      Hapus
    7. Oke mbak, ini lagi bikin, tapi kalo lempeng saja nanti kurang seru tidak ya cerpennya? 🤔

      Hapus
    8. yang ga lempeng itu macam horror pacar hantu itunya mas itu loh.. itu jauh lebih mendebarkan ceritanya ketimbang cerpen kehidupan rumtang ala sinetron indosiar, wkwkwk, tapi itu kalau versi seruku sih, bisa aja beda ama pembaca lain,

      kalau ga type type romance kayak cerpen di tempatnya mas her andromeda itu loh mas, kalau ga 90 plus plusnya kang sat yang ada timing timing naik turunnya perasaan huehehhe

      (*´ω`*)

      semangatttt mas ahahh

      Hapus
    9. Berarti kalo yang lempeng itu ceritanya mungkin seperti ini ya?

      Herman adalah anak dari seorang pengusaha. Suatu hari ia berkenalan dengan seorang wanita cantik yang ternyata adalah anak dari rekan bisnisnya ayahnya. Ia lalu mengutarakan maksudnya ingin melamar pada ayahnya.

      Ayahnya setuju, pesta pernikahan mereka digelar dengan sangat meriah. Mereka berdua pun berbulan madu ke Swiss dan setelah itu mewarisi perusahaan milik orang tua mereka.

      Dua tahun kemudian anak mereka pun lahir. Lengkap sudah kebahagiaan mereka.😃

      Hapus
    10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    11. Lho, katanya masih kecil ngga boleh baca yang beginian, malah dibaca sampai 7x.😱😱😱

      Hapus
    12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    13. Tenang mbak, ntar malam kan malam Jumat.😆🙈🙈

      Hapus
    14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    15. Titik titik itu isinya apa sih mbak, tolong kasih tahu dong.😆

      Hapus
  3. Waduhh bisa bahaya tuh kalau sampe jadi, pasti anaknya bakal kerasa banget terkait kasurnya yang bergerak tidak karuan.. Tapi yah untungnya aman aman saja, mungkin bisa lain kali saja hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya Herman sudah main burung sama wanita lain kang, makanya udah ganti teh manis.😂

      Hapus
    2. kok cerpen yang ada hermannya selalu berujung ngenes sih mas, kasihan juga kadang kadang ama herman 😂🤣

      Hapus
    3. Sepertinya mas Herman jatahnya bagian yang ngenes ngenes mbak, kalo yang ena ena bagian adminnya.😁

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  4. waduh udah ganti teh manis. apa nih maksudnya? haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya bosan kopi dan ganti teh manis kang, kalo kopi terus kan bosan.

      Nanti habis teh manis ganti sama jasjus.😂

      Hapus
  5. Balasan
    1. Mbak mbul, ini artinya apa sih? 🤔

      Hapus
    2. ----> "blog yang menakjubkan"
      katanya sih begitu

      kata dia blog mas agus menakjubkan gicyuuu looooh (・ิω・ิ)ノ

      Hapus
    3. Masa sih, tapi aku lihat di blog lain juga begitu komentarnya.😆

      Hapus
    4. Blogmu parah banget..gitu katanya mas Agus 😂😂😂

      Hapus
    5. *ikutan nimbrung

      Komentar ini juga beberapa kali masuk ke blogku terus pas aku klik profilenya, nggak ada alamat blognya jadi nggak bisa kunjung balik, tapi spam komentar terus >.<

      Hapus
    6. Sepertinya dia lagi banyak kuota jadi blog walking terus tanpa minta kunbal.😆

      Hapus
  6. Hahaha... Ending-endingnya balas dendam deh. Kasihan lho istrinya itu.

    BalasHapus
  7. si Budinya harusd dikasih CTM itu mah

    BalasHapus
    Balasan
    1. CTM itu apa kang? Apa seperti mainan? 🤔

      Hapus
    2. Gaboleh dilarang komisi perlindungan anak 😆

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    4. Oh ctm itu obat bobok ya, kirain aku mainan.😆

      Hapus
    5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  8. Maksudnya si Herman ngambek ya? Atau ada maksud tersembunyi dari kata-katanya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya sih Herman ngambek karena lama tidak diberi jatah Bu.😂

      Hapus
  9. Ganti teh manis?????
    jangan jangan jangan asem hahahhahaa

    itu budi lucu banget si rasa ingin tahunya tinggi
    jarang jarang anak kepo kalau mama papanya lagi mau ......

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan sayur asem ya pak guru.😆

      Anak sekarang rasa ingin tahunya besar pak guru.😂

      Hapus
  10. Kode kopinya kopi pahit atau manis mas? Apa dalam botol atau di gelas?

    Terus kopi tubruk atau kopi susu 😂😂😂

    btw..lucu mas...gue nyengir..makasih wat hiburannya..hahahaha...tapi saya ga baca sampai habis saya di bawah 18 tahun soalnya 🏃🏃💨💨

    BalasHapus
    Balasan
    1. apalagi saya, saya masih TK besar :D

      Hapus
    2. Kayaknya bukan dalam gelas atau botol pak, tapi dibungkus plastik saja kopinya.😂

      Ah, eyang mah suka begitu. Sungkem dulu eyang biar dapat berkah.😁

      Hapus
    3. Iya deh percaya, anak mbak mbul baru TK.😆

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    5. Lha itu, makanya aku manggilnya eyang.😆

      Hapus
    6. Namanya juga Engkong2 Suuueee..🤣🤣🤣🤣

      Hapus
    7. 🤔🤔🤔 engkong2 dan nini2 lagi ngerumpi kopi kayaknya neh ..

      kabur ah 🏃🏃💨💨

      Hapus
    8. Waduh, sandal siapa ini ya yang ketinggalan.🤔

      Hapus
    9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    10. Memang ada sandal jepit merk Melly mbak?

      Kirain aku cuma swallow, okina, dan skyboat. Berarti aku kurang jauh mainnya ya.😂

      Hapus
  11. Ahahaha... Ngambek berat nih si Herman, sampe ganti kode segala.
    Tapi masih untung ganti kode doang, bukan ganti istri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Entahlah, itu ganti kode doang apa ada maksud lainnya.😂

      Hapus
  12. Haha.. Sori dek abang udah gak selera kopi.
    Paiit endingnya.
    Ow awas ya pakne nek njawab gitu, tak kaprus sandal highheel

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, mantap banget tuh di kaprus pakai sandal high heels.😆

      Hapus
  13. untunglah gw masih anak dibawah umur jadi gak ngerti maksut dari cerita ini :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas khanif memang masih dibawah umur, umur 90+. 😆

      Hapus
    2. genapin aja mas 100 tahun, biqr kayak vampir hidupnya lama hahaha :D

      Hapus
    3. Wow mantap mas khanif umurnya mau 1000 tahun, berarti sejak zaman Mataram kuno ya.😆

      Hapus
  14. Waduh??? Mas Agus ceritane kok 45 ++++ sih??? Aku yang masih gadis gak bisa baca pek selesai🙈🙈🙈.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak apa-apa baca sampai selesai, hitung-hitung buat pengalaman.😂

      Hapus
  15. Maaf pak, saya terlanjur datang di mari.
    Mau ngga komen, kok .. pinisirin dengan jenis kopinya.
    Tapi kalau komen, aku sadar masih dibawah umur hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang mas Himawan biasanya kopi apa? Kayaknya kopi tubruk ya, biar bisa nubruk rongdo.😆

      Hapus
    2. Oh myyy ..., Kok tawuuu seeeh �� ..., tercyduklah saiaaa .. ����

      Hapus
    3. (≧▽≦)
      Ganti emot aja akh ...
      Abisnya muncul emot gituh kagi dan lagiii ..

      Hapus
    4. Sepertinya jaringan lagi eror, kadang saya juga begitu mas, emoticonnya jadi anak naga.😂😂😂

      Hapus
  16. Harusnya ganti bahasanya jangan minum kopi....Tetapi pake gaya pak Nana infotaiment yaitu begini bunyinya.😊😊


    "Mama isi pulsa yuukk!"..


    "Ogah aahh paa sinyalnya lagi jelek"


    Besoknya sang istri yang berkata "Papa isi pulsa yuukk!"


    "Ogah aah ma, Papa sudah ganti kartu".



    Hahahaaaaa Suuueee..🤣🤣🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aslinya, cerpen ini dapat idenya dari itu juga kang, cuma diganti minum kopi.🤣

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Merokok yang tembakau nya diluar mbak.😂

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  17. Waduh, aku belum 18tahun harusnya nggak boleh baca post ini ya >.< Tapi gimana dong, udah terlanjur ke-scroll sampai ending >.<

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tutup mata saja kalo begitu kak Lia, tapi jari jarinya agak lebaran dikit ya, biar bisa intip isinya.😆

      Hapus
  18. Justru karena di awal ada tulisan untuk 18 tahun yg bikin orng pada penasaran.. wkwkwk
    Dasar Herman, Nggak sabaran yah.. Emnk orang klau lagi ngebet buat minum kopi pada kaya gitu yah?? ehhhh hahaha.. Maaf saya nggak paham, saya kan ikan.. o.O

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh iya ya, biasanya kalo ada peringatan malah orang sengaja jadi pengin lihat, eh ternyata setelah dilihat malah menyesal.😂

      Hapus
  19. waduhhhh apa ni😆😆😆😆😆
    saya masih 16 tahun, mas. jadi saya terus comment. saya akan baca entry ini 2 tahun kemudian 😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Percaya deh sama mbak Anies, dua tahun lagi 61.😆

      Hapus
    2. mas, saya masih muda dan 'bergetah' tau😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆

      Hapus
  20. Pengalaman tetangga ya yg ditulis itu 😆😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang jelas bukan pengalaman kang Jaey karena ...😆

      Hapus
    2. Ternyata begitu yaa cara orang dewaasa berkode kode. Hhha

      Nanti akan aku coba deh *upsss

      Hapus
    3. Waduh, anak kecil bahaya kalo baca.🙈

      Hapus
  21. Baru kali ini lho, mas, ada peringatan 18+ tapi aku tetep baca. Alhasil aku gak ngeh blas maksudnya ini apa 😬. Maklum, masih di bawah umur. Kyknya belum waktunya aku baca ginian🙈

    BalasHapus
  22. wakakakakakak, jadi teh manis itu apa Mas?
    Btw kenapa coba harus minum kopi, mbok ya minum jamu hahaha.

    Oh ya, btw hal-hal yang kayak gini nih yang sebenarnya banyak diabaikan orang tua.
    Anak-anak sebaiknya sejak usia 2 tahun memang kudu dipisah tidurnya, atau setidaknya jangan melakukan kegiatan suami istri dekat anak.
    Meskipun dia tidur, siapa yang jamin dia nggak kebangun dan merasakan hal aneh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teh manis itu air teh yang di campur gula pasir mbak Rey.😃

      Memang kalo banyak kamarnya baiknya sih dipisah, tapi kalo kamar kontrakan biasanya cuma ada satu kamar yang multi fungsi, kecuali bapaknya tidur di luar.😂

      Hapus
  23. besok2 dijamin Ningsih gak mau lagi nih ngasih kopi.. :D

    BalasHapus
  24. Astagaaa, kali ini ceritanya bikin ngakak.nggak tau bagian yang mana hiihi

    BalasHapus
  25. Wkwkwkwkwkkwkw minta ditonjok ya suaminyaaaaa :p. Teh manis siapa ituuuu, pengen digrebek :p.

    Sayang niiih ga ditulis reaksi Ningsih. Pengen liat Herman diapain hahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sengaja lanjutannya biar pembaca menebak saja, soalnya kalo ditulis ngga seru.😆

      Hapus
  26. Oh permisi... saya nggak koment, masih di bawah umur...

    BalasHapus
  27. Lha... Ntar lagi pindah kafe itu kalau udah ngambek-ngambekan. :D

    BalasHapus