Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara berkenalan dengan wanita


 Sore itu seperti biasa Herman dan Satria sedang nongkrong di warung burjo mbak Reny, seorang janda beranak satu yang masih muda. Selain mereka berdua tentu saja ada beberapa pengunjung lain yang memang suka ke warungnya, baik untuk memesan Indomie telor yang memang enak buatannya atau sekedar ngopi saja tapi duduknya berjam-jam. Beruntung warungnya agak besar sehingga tidak sesak didatangi oleh banyak orang.

Saat sedang asyik ngobrol itulah datang seorang pemuda disebelah mereka.

"Wah Agus, kamu tidak kerja?" Tanya Herman sambil ngambil gorengan tape.

Pemuda berusia 20 tahunan yang dipanggil agus menengok." Oh mas Herman, Saya shift tiga mas, ini baru bangun, nanti jam 11 malam saya baru kerja."

Herman manggut-manggut." Eh Gus, ada lowongan kerja tidak dipabrik kamu?"

"Waduh tidak ada bang, yang ada malah kemarin perusahaan mengeluarkan 10 karyawan. Biasa order lagi sepi karena lagi korona."

Herman hanya diam mendengar penjelasannya.

"Eh kebetulan ada kang Satria. Saya ingin bertanya pada sampean kang."

Satria yang sedang melihat hapenya langsung menoleh dan menghentikan kegiatannya memijat hape kesayangannya." Wah, ada apa memang Gus?"

Pemuda menengok ke kiri kanan dulu." Apa kang Satria ada waktu besok, saya mau curhat soalnya."

"Curhat, emang mau curhat masalah apa? Pekerjaan?"

"Ah enggak bang, soal pekerjaan mah saya sepertinya aman tidak akan kena pecat karena saya operator yang dibutuhkan pabrik. Saya ingin curhat masalah cinta." Ujarnya malu-malu.

Hampir keselek kopi Herman mendengarnya sedangkan Satria malah tertawa." Hahaha, kenapa tanya ke aku?"

"Yah, kang satria kan banyak pacarnya jadinya banyak pengalaman. Udahlah besok saja ngomongnya." Kata pemuda itu sambil melihat kiri kanan, sepertinya takut kalo orang lain nguping dan beritanya bisa tersebar.

Satria tepok jidatnya." Udah ngomong sajalah disini Gus, tak usah malu, cuma tinggal aku dan Herman ini, yang lain udah pada pulang. Eh, jangan-jangan kamu naksir sama janda ini ya, boleh juga tuh."

Mbak Reny yang sedang menggoreng tempe mendoan langsung menengok." Eh bener ngga Gus, kalo beneran tidak apa-apa, kebetulan aku sedang nyari orang untuk bantu warung dan juga jaga anak." Katanya sambil tersenyum menggoda.

Digoda seperti itu pemuda pemuda berusia 20 tahunan itu langsung gelagapan sehingga mukanya merah. Melihat hal itu, Herman dan Satria malah tertawa senang.

"Udah terima saja Gus, lumayan langsung dapat anak sehingga tidak usah capek-capek bikin anak." Goda Herman.

"Betul. Tinggal enak enaknya saja." Timpal Satria. Suasana warung makin riuh dengan suara tawa mereka berdua, sedangkan Agus hanya bisa mengelus dadanya saja.

"Bukan. Ah kang satria sukanya bercanda saja. Saya mau curhat, ditempat saya kerja ini ada seorang karyawan wanita baru sekitar dua tahun lalu. Ia bagian kantor sedangkan aku operator mesin. Jujur saja begitu melihatnya saya langsung suka. Yah, boleh dibilang jatuh cinta pada pandangan pertama lah, apalagi setelah itu hampir tiap hari ketemu karena masih satu pabrik." Katanya sambil melirik pemilik warung burjo itu, yang tampak sedang asyik membuat gorengan.

"Lha, lalu apa masalahnya, tinggal bilang saja 'i love u' padanya, beres bukan." Kata herman sambil mengambil gorengan yang ada di depan temannya, sehingga Satria cuma geleng-geleng kepala saja.

"Tidak semudah itu bang Her, Pertama, sepertinya ia anak orang kaya, terlihat dari gaya pakaian dan penampilannya. Kedua, jujur aku grogi kalo sudah dekat dia. Jangankan ngomong ai lap yu, mau bilang hai atau halo juga gemetaran. Saya takut kalau ia akan sinis kalo ku ajak berkenalan, karena seperti bang Herman tahu aku ini wajahnya biasa-biasa saja bahkan boleh dibilang jelek lah, plus hidup pas-pasan." Jelasnya panjang lebar.

"Memangnya ia galak ya?" Tanya Satria.

"Ah enggak sih kang, ia malah baik menurutku." Buru-buru anak muda itu menjawab.

"Dari mana kamu tahu ia baik?"

"Dari sikapnya pada temannya kang, bahkan kadang aku lihat ia beli barang di depan pabrik yang penjualnya bapak-bapak tua yang tidak laku, padahal kata temannya barang tersebut tidak terlalu ia butuhkan. Kebetulan aku cukup kenal dengan temannya itu, karena dulu kami satu sekolah di SMA."

Satria jadi manggut manggut." Lha, terus apa masalahnya. Kamu tinggal kenalan saja, kan ia baik."

"Aduh kang, jujur saja aku grogi bagaimana berkenalan dengannya. Jadi aku ngga pede gitu karena tahu sendirilah, mukaku pas jelek begini." Kata Agus yang memang selalu suka rendah diri.

Satria kembali manggut manggut." Baiklah, jadi kamu ingin berkenalan dengannya bukan?"

"Iya kang, aku ingin dikasih tahu caranya berkenalan dan bisa akrab dengannya. Aku yakin kang satria tahu soalnya sudah banyak pengalaman." Ujar Agus penuh harap.

"Baiklah Gus, aku tidak akan banyak panjang lebar lagi karena tadi Ratna, pacar saya sudah chat ingin malam mingguan di alun-alun."

Agus menyimak.

"Begini Gus, sikap rumasa atau tahu diri kamu itu menurutku sudah bagus, jadinya kamu tidak akan lepas kontrol karena tahu kemampuan sendiri. Tapi tentu saja, sikap ini bagus jika dalam batas sewajarnya saja. Nah, menurutku, sikap rumasa kamu itu sudah dalam tahap berlebihan."

Pemuda itu agak kaget tapi masih belum bicara, hanya memperhatikan saja.

"Kenapa aku bilang berlebihan? Karena kamu sudah menyangka cewek yang kamu taksir itu bakal menolak kalo kamu ajak berkenalan, padahal belum tentu dan itu hanya asumsimu saja. Tidak ada yang salah dengan yang namanya berkenalan kan. Itu hal yang wajar saja menurutku ingin berkenalan dengan seorang gadis. Eh, namanya siapa sih gadis yang kamu taksir."

"Nita, namanya Anita kang."

"Nah, apalagi kamu bilang Anita itu baik. Tentu bertentangan bukan kalo kamu bilang ia baik tapi diajak berkenalan malah sinis. Perlu diketahui bahwa tidak semua cewek itu hanya mau berkenalan dengan cowok yang ganteng dan kaya saja. Buanglah pikiran rendah dirimu itu."

Agus jadi girang." Begitu ya kang."

"Iya, lagi pula menurutku kalo kamu ngajak kenalan itu hal yang wajar. Kan kamu dan dia masih satu perusahaan biarpun beda bagian. Jadi kalo kamu mengajak Anita kenalan itu bukan perkenalan yang tiba-tiba, sudah ada fondasinya itu. Saran saya, coba buka obrolan dengan hal yang ringan misalnya."mbak, sepertinya rumahmu ada di sekitar sini ya.", Pertanyaan seperti itu tidak ada tujuan apa-apa selain bertanya. Tapi ingat, jangan langsung buru-buru bertanya dimana alamat rumahnya."

Agus jadi makin sumringah.

"Nah, selanjutnya kamu tinggal bersikap sewajarnya. Kalo bisa waktu ngobrol selipkan dengan humor sedikit supaya tidak kaku dan ia tahu kamu lelaki yang enak diajak ngobrol. Kebanyakan cewek agak suka cowok yang agak humoris. Selanjutnya jika sudah mulai akrab kamu bisa bertanya siapa namanya biarpun sebenarnya kamu sudah tahu. Apakah kamu tahu Facebook atau Instagram nya dia?"

Pemuda yang sedang kasmaran itu mengangguk.

"Nah, kalo sudah agak kenal jangan sungkan untuk ngelike status dia, sereceh apapun statusnya, tinggalkan juga satu dua komentar supaya kamu jadi dekat dengannya."

"Baik kang, pasti akan aku lakukan." Jawabnya bersemangat.

"Nah, selanjutnya aku yakin kamu bisa dekat dan akrab dengan Nita."

Agus langsung bangkit dan menyalami tangan Satria dengan erat." Makasih banyak kang, bantuan kang satria ini tidak akan pernah aku lupakan."

Satria menepuk-nepuk pundak pemuda itu." Sama-sama Gus, cuma aku mau mengingatkan kalo kamu cukup kenal dan akrab saja dengannya tapi tidak usah ngarep jadi pacarnya. Di titik inilah kamu harus sadar diri. Lha, wong kamu ini jelek dan miskin kok ngarep jadi pacarnya Nita yang manis dan kaya."

😂 😂 😂

TAMAT

Catatan: hanya Cerpen iseng, tolong jangan dianggap serius ya.


Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

127 komentar untuk "Cara berkenalan dengan wanita"

  1. yeeey first komen, dapet apa nihhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dapat pulsa 50k, silahkan ambil di konter terdekat sambil bawa duit gambar pak Karno ya.😃😃😃

      Hapus
    2. koment pertama dapet bom wkwkwk :D

      Hapus
    3. Kalo bom mah kesukaannya emak emak buat nyuci mas.😃

      Hapus
  2. Setelah aku baca ceritanya, jadi hikmah yg bisa diambil adalah kita kudu sadar diri yaa kang? Kalo nyari orang yg ga "selevel" sama kita bisa aja tidak cocok. Istilah agamanya mungkin, nyari yang "kufu" bener gak hihihiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngga juga sih mas Dodo, ini hanya Cerpen iseng saja. Banyak kok orang yang biasa menikah dengan orang kaya.🙂

      Semangat mas Dodo, jangan dianggap serius cerpen ini dong.😂

      Hapus
    2. Kasihan Dodo tuh, mas. Gara-gara baca ini dia jadi minder.🙈

      Hapus
    3. Mungkin minder lihat mbak Roem.😂

      Hapus
    4. Kyk nya aku emang lebih ganteng daripada Dodo sih, mas. Hehehe 🤣🤣🤣

      Hapus
    5. Jangan jangan atas saya seperti Ratna nih.😱

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga lama bikin cerpennya sampai seminggu mbak.😂

      Makasih ya sudah komen.😃

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Mungkin kualat, dari kemarin ngomong bikin cerpen gampang dari pada bikin tutorial, eh nyatanya susah juga.😂

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    5. Betul sekali, kalo menggampangkan malah nantinya dipersulit.😂

      Anu mbak, aku kasih catatan itu karena baca komentar mas Dodo soal harus sadar kalo jodoh harus sekufu atau selevel. Menurutku kalo sudah jodoh maka biarpun ngga selevel maka bisa menikah. Banyak kok orang biasa menikah dengan orang berada.

      Mohon maaf ya belum ijin lagi pakai namanya buat cerpen kali ini.😭

      Hapus
    6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    8. Oh begitu ya, makasih ya. Kirain aku ngambek, padahal udah nyiapin permen sama kuaci.😆

      Hapus
    9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    10. Lho, pemeran utamanya kan Agus sama satria dan mungkin Herman dan mbak Reny.😆

      Ngomong ngomong suhu Herman kemana ya, kok lama amat bertapanya.

      Hapus
    11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    12. Nitanya ditaruh di kantor, kan ceritanya anak kantoran.😆

      Hapus
    13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    14. Mungkin nanti Nita jadi peran utama di cerpen berikutnya sebagai anak indigo.😁

      Iya ya, mas Herman kok lama amat bertapanya.🤔

      Hapus
    15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    16. Pengin bikin tapi lagi pusing gara gara kartu prakerja.

      Jadi ceritanya sudah lima hari ini aku mulai belajar online di prakerja. Aku lalu pilih Dicoding dengan menu dasar dasar membuat website. Kukira gampang karena kan kupikir mirip blogger. Eh ternyata sangat susah, harus bikin proyek bisa membuat website sendiri, dari header, aside atau navigasi, footer dll.

      Kalo ngga ngirim proyek maka ngga lulus. Mana batasnya tinggal 4 hari lagi atau sertifikat tidak keluar.

      Hapus
    17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  4. Wkwkwk dikerjain sama Satria 🤣
    Ngeselin ya si Satria ini, minta dimusuhin 🤣

    Eh tapi yang namanya Satria baik di cerpen ataupun orang aslinya, sama-sama jago dalam urusan wanita ya 🤭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar kak, makanya Agus minta saran dari satria yang jago soal wanita biar dapat kenalan sama Nita.😃

      Eh ngga tahunya malah zonk.🤣

      Hapus
  5. ini seperti cerita punguk merindukan bulan wkwkwk.. tapi langsung hajar aja gpp gus, siapa tau anita juga suka wkwkwk :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, kalo dihajar mah bisa gawat mas, gimana mau suka.😱

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Ngga paham, anak kecil ngomong apa sih? 🤔

      Palingan minta permen. 🍬🍬 🍬

      😁😁😁

      Hapus
  6. Haahaaa!!...Suuueee..🤣🤣🤣

    Sama aja itu mah gus...🤣🤣🤣

    Harusnya luh bilang ke Satria....Mau mengawini si Nita ketimbang kenalan doang...Jadi yaa dibilang begitu mungkin..🤣🤣🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ceritanya Agus malu malu kang, makanya minta kenalan dulu. Soal kawin ntar belakangan minta saran lagi dari sang Don Juan.😆

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Setelah tahu Ratna itu cowok maka Satria lalu mengalihkan perhatian nya pada Nita, tunggu saja ya 😆

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    5. Satria kabur setelah tahu Ratna itu cowok, terus ditengah jalan saat nongkrong kenalan sama Nita.😃

      Hapus
    6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    7. Itu yang dipukpuk siapa mbak? Apa mas Herman.🤔😂

      Hapus
    8. mas herman dipukpuk biar apa?

      bukannya yang dipukpuk itu taneman, biar subur? bhahahhahahah

      Hapus
    9. Dipukpuk dan disiram biar cepat besar mbak.😂

      Hapus
  7. Intinya kenalan boleh, pacaran jangan, gitu ya 😂😂😂

    Satria kalo ngasih saran ngga tanggung-tunggung ya 😏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah, karena pacaran dilarang, harus halal dulu kalo mau pacaran mbak Nisa.😂

      Hapus
  8. Huwaduuh ujungnya nancep dihati Agus tenan kuiiii ..., dibilang missqueen ..., hahahayyy.
    Sabaar ya, Gus ..

    Nih tisu buat ngelap air mata (•‿•)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ujung-ujungnya sue ya mas Hino, harusnya Agus minta sarannya jangan kenalan tapi kawinan.😆

      Waduh, kok tisunya udah basah duluan, jangan-jangan tisu magic.😁

      Hapus
    2. *Eh boljug tuh lainkali mas Agus minta saran mas Satria cara kawinan yang bener gimana ..., biar rumah tangga jos gandos kotoz-kotoz ...

      Apa sih tisu magic, mas ?.
      Lah mbok saiaaa ..., dikasi tau. Saya kan masih lugu, ndak tau apa tuh tisu kok ada unsur magic-nya ..
      ╰( ・ ᗜ ・ )➝

      Hapus
    3. Kayaknya kalo minta saran kang Satria lagi bisa bisa disasarkan lagi, gimana kalo Agus minta saran mas Hino saja yang biarpun belum kawin tapi sudah banyak pacarnya juga.😆

      Hapus
    4. Huahhaaa .. Suueeee .. 😂
      [niru slogan khas-nya mas Satria]
      Tau aja seeh pacarku banyak ..., Tapii .. bO'onG
      Hahaha !

      Hapus
    5. kampretttt ngakak aku mas him, selalu aje gokil

      Hapus
  9. Nah temen yg bener itu ya kaya Satria ini. Ngebantu n kasi saran sih boleh, tp tetep terang2an ngasi tau kenyataan ke temennya biar Agus tetep sadar diri yaa 🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti satria teman sejati ya mbak, biar agusnya jangan ngeyel mau pacaran sama Nita.😂

      Hapus
  10. Makanya kang Agus, kalo minta saran jgn Ama satria. Ga bakal ikhlas kalo ngasih 😂. Ujung2nya pasti nyelekitin hati wkwkwkwk .

    Baca cerpenmu slalu bikin ketawa deh , moodku jd bagus 😄😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kalo bisa bikin mbak Fanny senang.😃

      Hapus
  11. Tuh kan, beneeeeeer. Satria memang lelaki yang setia dan teguh pada janjinya. Bahkan setelah tau kekasihnya juga laki-laki, Satria tetap setia dan mau menemani malam mingguan. Bener-bener lelaki idaman nih 🙈

    Ngomong-ngomong kasihan sama si Agus nih, Mas. Sudah bersemangat dapat saran supaya bisa kenalan dan syukur-syukur bisa jadian sama gebetan, lhah salah ternyataaaaa.. Harus pasrah dengan tampang dan isi dompet.🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini ceritanya Satria belum tahu kalo Ratna batangan mbak, jadinya masih malam mingguan.😂

      Begitulah, kadang nasib dikalahkan oleh tampang dan isi dompet mbak.

      Hapus
    2. Wah, aku pikir pas Satria udah tau masa lalunya si Ratna. Ngomong-ngomong Agus sama Mbak Reny aja lah, mas. Soalnya Mbak Reny kan gak kalah cantik juga kalau dibandingkan Anita. Masalah janda beranak satu sih gakpapa, yang penting dia masih muda dan mau menerima Agus apa adanya buat dijadiin suami.🤭

      Hapus
    3. Wah tumben atas saya ngasih solusi bijak sekali, yang penting masih muda dan cantik ya mbak, soal anak anggap saja bonus.😁

      Hapus
    4. Iya, mas, biar gak susah-susah bikin anak lagi. Seperti apa kata Satria.🙈

      Hapus
    5. Tapi bikin anak itu enak lho.🤭

      Eh lupa, mbak Roem kan masih anak kecil ya.😂

      Hapus
  12. Haha 🤣 selalu ada yang kecewa di akhir cerita, btw gorengan tape nya udah di bayar belum ya mas?

    Jadi satria beneran udah pacaran sama Ratna mas? Itu mereka berdua mau malem mingguan di alun-alun.

    Oh iya saya menunggu kapan release cerpen satria nikah sama si ratna mas.

    Ngakak terus kalo baca cerpen mas Agus ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang tahu tuh, kayaknya gratis gorengannya asal mau bantuin cuci piring warung mbak Reny.😂

      Entahlah, ngga tahu kapan Satria jadi kawin sama Ratna, mungkin kang Andy bisa bikin sendiri cerpennya.😆

      Hapus
  13. Astagaaaa, tumben nggak ada konten horor hantu, 2 bacaan semuanya bikin ngakak-ngakak tengah malam :D

    Kenalan aja, dan tahu diri, okeh siyap! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh ternyata mbak Rey nungguin cerpen horornya ya, buat dibaca tengah malam nanti.😱

      Oke mbak, nanti akan aku bikinin.😆

      Hapus
    2. Hahaha untung belom dibikinin, padahal deg-degan pas buka blog ini :D
      Tapi serius loh, saking udah sering bikin cerpen horor, kita-kita para pembaca selalu menanti cerpen horor, biar kata serem, tetep juga ngangenin hahahaha

      Hapus
    3. Biar takut tapi ngangenin ya mbak, sama seperti kalo teringat mantan.😂

      Hapus
  14. Aih jadi Bang Satria masih sama si Ratna? Eh cerita ini sebelum tau si Ratna transgender ya? Berarti masih ada harapan 😆

    Padahal rencana udah mau muji Bang Satria karena bijak bangat nasehatin si Agusnya, eh taunya, astaga, tega bener ujung ujungnya jatuhin juga 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ceritanya kang Satria masih belum tahu kalo Ratna itu transgender mbak.😁

      Pertama tama Agus diangkat dulu ya mbak, habis itu dibanting kebawah.😂😂😂

      Hapus
  15. wah tolong aku kram perut nih bang ngakak habis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Adanya minyak angin tjap kapak.
      Mau ngga maas ┌(・。・)┘♪ ?

      Hapus
    2. Kirain aku mas Hino mau ngasih tisu magic juga buat kang Rusdi.🤭

      Hapus
  16. Ahahaha... Ujung-ujungnya makjleb juga kata-kata Kang Satria.

    Tapi Kang Satria ini emang pakar cinta sejati, tau banget seluk beluk masalah percintaan. Jadi pengen berguru juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul kang Rudi, Satria dari SMP udah banyak pengalaman soal cewek makanya Agus minta saran sama dia.😃

      Hapus
  17. ya ampun, ngakak banget kang Agus, apalagi pas bagian "lumayan langsung dapat anak sehingga tidak usah capek-capek bikin anak" nggak gitu woi cara mainnya, wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terus cara mainnya gimana yang bener mbak Ella, kasih tahu Agus dong.😆

      Hapus
    2. hahhahahaha, ikut ketawa deh gw

      Hapus
    3. Atas saya sepertinya pakar bikin anak nih, makanya ketawa.😆

      Hapus
  18. mau cerita pengalaman waktu beli makan malam
    jadi waktu pesen makan malam saya mencoba ngobrol lah sama abang yang jualan
    trus basa basilah ke abang jualan, bang disini banyak pabrik ya, pabrik apa aja bang? dijawablah ada pabrik kayu, sama jam mas, cuman lokasinya masih ke barat dari sini mas, trus saya jawab,,oooo iya bang. trus dy nyeletuk lagi, disini ada banyak pabrik juga mas, pabrik janda.....
    akupun terkejut mendengar pernyataannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, daerah mana yang ada pabrik jandanya kang, sepertinya menarik juga nih kalo kesana.😁

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. makanya obrolannya tidak saya lanjutkan lagi
      karena bisa berbahaya :D

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  19. Menarik cerpennya. Mesejnya jelas untuk difahami. Ibaratnya ada pepatah mengatakan: enggang sama enggang, biar pipit sama pipit. Terima kasih sudi datang ke dapur Kak Amie. Salam kenal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu sih teori manusia. tapi kalau Tuhan sudah nggerakan hati hamba-Nya gak ada yang gak mungkin.

      Hapus
    2. Betul sekali kang Adin, jika sudah jodoh maka biarpun cowok jelek bisa menikah dengan cewek cantik ya.

      Hapus
  20. Jadi, masih perlu kenalan gak, kalau sudah sadar diri? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya sih perlu, soalnya cuma kenalan doang kang.😃

      Hapus
  21. jadi inget pengalaman sendiri. rasanya Agus jauh lebih beruntung dari saya dalam hal fisik. saya juga mulai mengenal calon istri dari status FB yang saya komentarin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh, terus gimana lanjutannya kang, jadi sekarang sudah menikah kah?

      Hapus
  22. Emang deh ya kadang cowok yang ga ganteng dan kurang kaya itu minder sama cewek cantik apalagi lebih kaya hehehe :) Tapi tergantung percaya diri atau ga wong cuma kenalan tanya rumah doang hahaha :) Cowok tuh yg penting rapi, bersih, mau berusaha, ntar lama2 cewek juga berdatangan hihihi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh berarti cowok yang penting berusaha agar bersih dan rapi terus naik Lamborghini, nanti cewek cewek pada mendekati...😆

      Hapus
  23. Untuk cerita kali ini agak ringan, saya pun angkat topi dan respek dengan tokoh Kang Satria yang inspiratif hehe.... Apakah karakter Kang Satria di dunia nyata juga seperti itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kang Satria di dunia nyata juga inspiratif pak, orangnya suka membantu.😄

      Hapus
    2. Terutama membantu rongdo 😆

      Hapus
    3. Kalo membantu rongdo itu mah harus kang, terutama rongdo tua yang kekurangan.😄

      Hapus
  24. Aku jadi respek sama Mas Satria. Soalnya meski memberi saran tp tetap membumi hahaha
    Ada lagi mas tipsnya. Sebaiknya niat kenalan itu dihapus saja, diganti dengan niat ngobrol. Pasti lebih santuy jadinya Anggap aja kayak ngobrol waktu beli bakso wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar saja ya, harusnya Agus tinggal ngobrol saja tidak usah takut.😀

      Hapus
  25. Hahhahah kenapa endingnya nyesek gitu sih, udah ngasih nasehat biar Agus semangat kenalan sm Anita, eh ujung2nya dibikin ciut nyali juga itu huahahahha, ngakak banget, ngenes, gus gus, sabar ya wkwkwkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namanya juga cerpen mbak Meta, kebiasaan kalo endingnya ngga bikin kaget ngga seru.😄

      Hapus
  26. Tumben Adminnya jadi pemeran utama wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tumben juga kang jaey muncul.😁

      Hapus
    2. Mumpung ada sinyal 🤭🤭😂

      Suee axis error berminggu2 dan provider lain lbh parah 🤦‍♂️

      Hapus
    3. Kok bisa, apa towernya digigit semut apa pindah? 😂

      Hapus
    4. Memang blm ada towernya.

      Ngapaen semut gigit tower 😆

      Hapus
    5. Mungkin semutnya lagi iseng makanya gigitin tower, kang

      Hapus
    6. semutnya giginya besi berati 😂

      Hapus
    7. Sepertinya atas saya yang jadi semut nya nih, soalnya giginya kuat amat.😁

      Hapus
  27. Semangat mas Agus! Perbaikan keturunan gapapa lah ngarep jadi pacarnya cewe cantik.😂

    Mas Satria mah cuma iri aja itu. Ga usa dengerin. Cowo jelek juga bisa ko dpt pacar cantik.😀😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cowok jelek dapat cewek cantik biasanya ada kelebihannya mbak, biasanya karena pinter atau karena punya usaha.😀

      Kecuali jika pakai pelet.🤣

      Hapus
  28. Meski pedas, tapi perkataan mas Satria itu ada benarnya. Sekalipun Nita mau kenalan sama Agus, bukan berarti ia mau jadi pacarnya. Jujur memang pahit yah Gus 😅

    BalasHapus
  29. Wkwkwkwk.... Agus sudah dapat tips-tips jotu dari Satria.. udah semangat mau kenalan... eh tahu nya ujung-ujungnya Agus dijatuhkan telak sama Satria. 😅
    Yo wis sama Ratna eh...Agus sama Reni yang punya warung aja meski Reni janda tapi kan dia cantik..
    Saran-saran Satria ada benernya juga lho. maksudnya supaya Agus nggak usah terlalu banyak berharap agar nanti nggak shock ditolak sama Anita.

    BalasHapus
  30. Tipsnya kece bener deh. Emamg bener kak kalo cewek itu suka cowok yang humoris. Apalagi nyambung kalo diajak ngomong, duh ya gk bakal lari ke lain hati.

    Pinter membuka obrolan, baik hati dan tidak sombong, dompet tebal hanya bonus sampingan ehehe

    BalasHapus
  31. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Atas saya emang ngga perempuan ya? 🙄

      Kabuurrrrr 🚶🏃💨

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  32. hahahaha nasihat soal tips yang bagus tapi endingnya gemezzzzzz. kira kira agus pengen nampol herman ga sih itu :D

    BalasHapus
  33. Saya kalau naksir sama wanita juga gitu
    Suka grogi
    Tak berani berharap banyak, apalagi dianya kaya dan berpenampilan wow
    Tambah tak percaya diri
    Walau saya sebenarnya ganteng beda dengan si Agus

    BalasHapus
  34. mudah-mudahan ada yang mau kenalan setelah aku pakai trik diatas mas Agus

    BalasHapus
  35. Mau komen apa ya jadi lupa, hehehe. Ayo Agus, maju teruuusss!! Praktikkan ilmu dari Satria. Tapi komennya Satria yg terakhir makjleb banget, huhuhu.

    BalasHapus
  36. Aduh bagian akhir ceritaaaaa tidak sesuai harapan hahahahaha.jd patah semangattt lagi kan wkwk

    BalasHapus