Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman lockdown di Italia


Beberapa pihak di Indonesia meminta agar pemerintah segera lockdown agar penyebaran virus Corona tidak makin banyak. Beberapa pihak menentangnya karena akan menyebabkan ekonomi lumpuh. Sebenarnya bagaimana sih rasanya tinggal di daerah terisolasi, berikut pengalaman lockdown di Italia yang dialami oleh seseorang.

Satria membuka hapenya, banyak sekali pesan masuk ke smartphonenya terutama dari keluarga dan teman. Ada juga sih beberapa dari fans nya yang mengkhawatirkan dirinya karena mereka tahu ia sedang ke Italia.

Iya, ia sebenarnya ke Italia dalam rangka riset untuk novel keduanya. Novel pertamanya yang berjudul Lelaki untuk satu malam menjadi best seller bahkan sampai naik cetak tiga kali. Satria sendiri tidak menyangka karena sebelumnya ia menyangka penjualannya akan datar atau bahkan mungkin jeblok seperti kisah cintanya kepada Widia.

Sebagai hadiah, penerbit bukunya lalu memberi ia bonus, sambil tidak lupa bertanya kapan novel keduanya akan dibuat dan genre apa yang akan ia gunakan. Satria lalu menjawab ia masih akan menggarap genre cinta karena pasarnya besar terutama anak muda atau emak emak setengah baya yang mapan tapi masih memiliki jiwa muda.

Ia lalu meminta kepada penerbit agar ke Italia untuk riset novelnya. Perlu waktu seminggu juga sampai ia khawatir jangan-jangan ditolak proporsalnya. Beruntung permintaannya dikabulkan bahkan iapun diberikan waktu selama dua bulan untuk penelitian. Alhamdulilah, mungkin ini rejeki anak soleh.

Setelah mengurus semua perlengkapan dari visa, dokumen dan lainnya akhir Februari 2020 ia berangkat ke negeri Monica Bellucci. Sebenarnya sebelum berangkat pihak penerbit sudah mewanti-wanti agar ia membatalkan kunjungannya saja karena sedang merebak virus Corona. Tapi ia putuskan untuk berangkat saja karena ia ingin cepat menyelesaikan novelnya.

Tak disangka tidak di nyana, baru dua Minggu ia ke Napoli ternyata wabah Corona tambah parah. Awalnya pandemi flu ini hanya parah di Italia Utara seperti Lombardi tapi dalam 10 hari dengan cepat menyebar ke seluruh italia dan perdana menteri Giuseppe Conte langsung ngegas untuk lockdown seluruh Italia untuk memutuskan mata rantai penularan sampai 3 April 2020.

Itu artinya, semua mamalia yang berbaju harus mengisolasi diri, baik itu WNI (warga negara Italia) ataupun pendatang baik yang terang ataupun gelap sampai turis ganteng harus diam dirumah. Perintah isolasi diri ini disertai jaminan negara tentang makanan pokok dan juga pacar cantik hal apa saja yang boleh kamu lakukan atau hal yang dilarang.

Jika kamu keluar rumah tanpa bawa surat keterangan yang jelas maka siap siap saja kena denda 200 euro, sekitar 4 juta atau masuk penjara tiga bulan, tidak ada itu nego-negoan apalagi sogokan, bisa dimasukkan ke prigione. Mampus dah, apalagi buat turis yang dikasih uang saku sedikit seperti dirinya, bisa misqueen dadakan.

Selain perintah mengisolasi diri, pemerintah juga menutup semua sekolah, kampus, restoran, kafe, termasuk juga mall dan tempat wisata. Jadi tidak ada itu, disuruh semedi di rumah tapi malah ke tempat rekreasi karena dapat diskon pariwisata eh.

Yang boleh buka hanya dua saja yaitu apotek dan minimarket, itupun jika keluar anda harus menjaga jarak minimal 1.5 meter dengan orang lain, jadi tidak bisa pdkt dengan wanita bule apalagi cipika cipiki, padahal itu salah satu tujuan satria ke Italia.

Acara yang mengumpulkan orang banyak seperti pernikahan juga dilarang keras dan ini bukan karena doa para jomblo tapi karena dikhawatirkan akan menular pada banyak orang. Kasihan ya, sudah pesan gedung dan katering kok tahu tahu batal, dasar virus bedebah.

Selain itu, peribadatan dan pemakaman juga dilarang karena untuk pemakaman sudah diurus oleh negara.

Kembali ke laptop bahasan awal. Satria membuka pesan WhatsApp yang masuk. Ada beberapa pesan masuk yang menurutnya cukup menggelitik.

"Kang satria, kamu apakah kamu baik-baik saja di Italia. Jangan lupa kalo keluar rumah harus pakai gincu masker." Begitu isi pesan Agus, teman bloggernya sejak di mywapblog. Pesan ini langsung ia hapus, ngga penting banget. Ini mah anak kecil juga tahu Bambang. Eh, Bambang apa Agus sih namanya tadi.

" Eh, kamu sudah timbun beras, kornet, telor, keju belum? Kalo mau yang praktis, timbun Indomie (iya, Indomie juga ada di Italia lho, ngga nyangka ya karena Italia kan negara spaghetti) saja."

SMS ini langsung ia balas dengan mengatakan kalo pemerintah Italia itu tiap hari mengirim petugas untuk memberi makanan 3x sehari, tak lupa ia foto juga agar lebih percaya.

Tapi telpon mamanya yang lebih menyentuh. " Duh satria anakku yang ganteng. Mama kira kamu nanti akan pulang bawa cewek bule cantik yang akan jadi calon istri kamu. Tidak disangka malah disana kamu terpenjara." Katanya sambil mewek, satria hanya ngelus dada saja sambil menjelaskan ia baik-baik saja. Tidak lupa ia langsung video call mamanya agar lebih tenang.

Ok, biar kalian tidak khawatir pada novelis yang ganteng ini maka ia beri kabar kalo semuanya baik-baik saja. Satria masih sehat dan baik-baik walaupun tentu saja hidup jadi garing seperti kanebo kering karena di rumah terus. Soal makan juga tidak usah takut karena ada petugas yang memberikan tiap hari. Makanannya tentu saja makanan khas Italia seperti roti, spaghetti, dan keju, jadi bukan semen sama batu, nanti lama-lama jadi arca dong. Selain itu keluar rumah untuk beli kebutuhan harian, tentu saja dengan bawa surat.

Kebetulan rumah tempat isolasinya cukup luas jadi ia juga bisa olah raga, dulu sih masih boleh diluar rumah tapi sejak kasus kematian meningkat maka aktivitas diluar rumah juga dilarang. Iya, kemarin Italia memecahkan rekor dengan 793 kematian. Sekarang total kematian sudah mencapai 8.000 lebih, 2x lipat lebih banyak daripada korban meninggal di China, sungguh bukan virus kaleng kaleng.

Cuma di Napoli Italia selatan keadaannya tidak terlalu mencekam seperti Lombardi Italia Utara dimana itu adalah episentrum Corona.

Oh ya, disini pelayanan orang yang kena virus Corona agak unik. Jadi jika kamu mendapat gejala seperti kena covid 19 justru kamu dilarang untuk datang ke rumah sakit.

Jadi kamu cukup menelpon nomer hotline atau menelpon dokter keluarga, nanti pegawai akan datang bawa peti mati sama papan nisan. Ya tidaklah, nanti petugas akan datang memeriksa lengkap dengan alat pelindung diri agar tidak ikut tertular. Mungkin karena rumah sakit sudah penuh atau apalah, ia juga tidak tahu karena tidak bebas kemana-mana.

Biaya semuanya juga ditanggung oleh negara, karena pemerintah Italia sudah menganggarkan dana 28 miliar euro untuk covid 19 berikut dampak sosialnya. Iya, jadi perusahaan disana tidak boleh memutuskan PHK dengan alasan virus Corona.

Jadi biarpun disini kelihatannya mengerikan tapi sebenarnya tidak seperti itu. Satria malah sebenarnya takut pada teman-teman di Indonesia karena sepertinya pemerintah belum punya road map yang jelas untuk menangani kasus virus Corona beserta dampaknya sosialnya.

Di Indonesia pandemi baru saja dimulai, jumlah kasus Corona dan tingkat kematian tertinggi juga ada di Jakarta di mana fasilitas kesehatan terbaik yang dimiliki negara ada di sana. Bayangkan jika puncak pandemi terjadi banyak korban dan berada di daerah terpencil yang minim fasilitas kesehatan.

Pemerintah Indonesia tentu sudah bekerja keras, dengan menggandeng BIN dan mengangkat seorang jenderal sebagai pemimpin gugus tugas melawan Corona, tapi membayangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dimana masih ada yang bekerja karena butuh makan atau yang lebih parah masih banyak juga yang sekedar nongkrong bareng untuk minum kopi.

Jadi sebaiknya kalian yang lebih proaktif menjaga diri ya, jangan hanya menunggu petunjuk pemerintah. Tetap di rumah saja agar lebih aman atau jika harus bekerja di luar rumah, ikuti anjuran pemerintah soal kebersihan diri dan tips aman di ruang publik.

Sudah ya, saya mau nonton maraton sinetron Tersanjung dulu, soalnya menulis novelnya lagi tidak ada ide. Kangen Lulu Tobing apalagi mau dibikin film.

TAMAT
Agus Warteg
Agus Warteg Hanya seorang blogger biasa

109 komentar untuk "Pengalaman lockdown di Italia"

  1. AstagaNagaaaa ...luar biasaaa ternyata novel karya mas Satria nembus pasaran sampai .. Italy 😓👋👋

    'Men for love last night' begitu kali ya tulisan novelnya kalo di-Inggrisin 😄😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah, kang satria menurut luar biasa, bahkan novelnya juga ada di planet mars lho.😁

      Betul, cocok sekali buat dia 😂

      Hapus
    2. Banggalah saiaaaa bisa berkenalan dengan Satria ..., Ngga nyangka ternyata dia muli-talenta 😁

      Hapus
    3. Betul, satria itu multi fungsi, bisa jadi ustadz, sopir, novelis, bentar lagi sepertinya lagi jadi tukang mangkal.😁

      Hapus

    4. Lhaa bukannya Ente berdua diatas hobi pangkal memangkal...Dari di taman hingga lampu merah...

      Jangan lupa Pake lipstik yaa sebelum mangkal.😊😊😊🏃🏃🏃

      Hapus
    5. Yeiiiii ..., kemarin kaaan ... Lipstiknya dipake kamu kan, maaas ... 🤪

      Abis kan sekarang lipstiknya 💄,digunain buat apa saja cobaaaa ...

      Hapus
    6. Udah ngga usah rebutan lipstik, di toko masih banyak.😂

      Hapus
    7. Di toko mana 🤔 ?

      Toko material bukan 😄 ?

      Hapus
    8. Coba cek toko sebelah, ngga tahu sebelah mana.😄

      Hapus
    9. Ngakak baca berbalas komen antara Kang Agus, Kang Satria, dan Mas Hino.Soalnya lucu laki bahas lipstik. Ha ha.

      Hapus
    10. hahaha dari lipstik bisa sampe panjang

      Hapus
  2. Duh... Corona, miris banget rasanya.
    Sekarang di Indonesia udah sampe 1000 orang yang positif dengan kematian sampe 8%.

    Padahal Indonesia termasuk yang paling lama baru kemasukan tuh virus, tapi kayaknya sejak belum masuk pun Indonesia belum punya persiapan.

    Jadi sekali nyebar, membludak langsung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, yang bikin cepat menyebar karena tidak ada persiapan, beda dengan Taiwan, biarpun sejak Januari 2020 sudah ada yang kena tapi masih stabil 170 saja, padahal sangat dekat dengan China.

      Hapus
    2. Semoga aja cepat berlalu, supaya gak nambah banyak lagi korbannya. Dan semoga kita semua dihindarkan dari segala macam penyakit, termasuk wabah virus Corona ini. 🙏

      Hapus
    3. Amin, semoga saja wabah ini cepat berlalu agar kita bisa cipika cipiki lagi.😅

      Hapus
  3. Kakak saya pulang dari italy sehari sebelum pengmuman di lockdown sempat takut kirain gak bisa pulang tapi syukur skrng udah dua minggu lebih dirumah dengan kondisi sehat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kalo begitu ya mbak, kalo sudah lockdown maka susah keluarnya.

      Hapus
  4. Luar biasa bagus cerpennya mas..Cocok nih penulisnya dapat penghargaan berupa sembako.Dll...Terlebih musim Corona 19 seperti ini yaa mas..����

    Eehh ngomong2 Satria itu siapa mas... Jadi penasaran Akuu...������

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow ada yang mencari aku ya, ngga minta tanda tangan sama foto selfie ya.:D

      Hapus
    2. Yaampun ngakak aku. Gitu banget ya, Mas, nambah komentar supaya tambah kelihatan rame.😂😂😂

      Hapus
    3. Itu yang komentar perawan seksi kan aslinya kang satria, jadinya aku balikin gitu mbak.🤣

      Hapus
  5. Wooww!!! Keren banget ceritanya...Bisa aja nih adminnya nyari ide2nya...

    Hingga terciptahlah sebuah cerita yang menarik dan luar biasa. Tentang lockdown di negara Italia.

    Dan sepertinya aku tertarik sama pria yang bernama Satria.

    Dan katanya orangnya Ganteng,Misterous, Serta menggoda iman yaa mas..

    Bagi nomor WAnya dong mas aku sudah nggak tahan ingin chating sama Orang sang bernama Satria...Plaacceee maass!!...Maass...Maas!!...Wwoooyyyy!!!!..

    BalasHapus
  6. sekali lagi mas, kemaren gw juga baru dari italia.. kebetulan gw pulang sebelum ada lockdown, jadi aman aja, dan gw di italianya di dalem mimpi termyata wkwk :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, jadi biarpun kena karantina juga cuma dikasur aja ya.🤣

      Hapus
    2. iya mas, di temenin bantal dan guling :D

      Hapus
    3. Kirain ditemenin sama pacar kang.😱

      Hapus
  7. Kayaknya ga cuman Itali aja yg lockdown mas, Tegal juga tuh, malahan lumayan lama looh dari 31 maret sampe 31 juli,itu yg aku liat di running teks yaa, ga tau iya apa enggak, waah jadi gagal mudik ya... Krna takut desak"an ...eeh novelnya kang Satria laku keras ya?.. Judulnya kali ga salah... Men Sano.... Eeeh... 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Nita, sepertinya tahun ini memang tidak bisa mudik lebaran karena ada virus Corona, semoga saja cepat hilang tuh virus.😂

      Hapus
  8. Ya ampun, ini cerpen alias fiksi tapi karena settingnya ngambil tempat di salah satu negara pandemi, jadi ikut riset informasi dulu pasti yes, ckckckc...

    Tapi agak ngekek pas baca tulisan dicoret yang adegan wa si agus ke staria yang ada kata kata gincunya

    Oh ya salah fokus ama Monica bellucci, ampun deh ketauan tontonannya

    Emang bener lulu tobing mau main film lagi? Judulnya apa? Aku termasuk penggemar senyumannya Mbak Lulu Tobing loh #sekedarinfo

    Terakhir, mudah mudahan wabah segera berlalu, respect dengan warga yg udah punya kesadaran tinggi dan juga tenaga medis yang berada di garda depan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lumayan juga sih riset cari informasi terkini dengan Italia mbak mbul, terutama masalah pandemi disana.

      Sebenarnya tanggal 19 Maret 2020 kemarin rencananya mau rilis di bioskop film Tersanjung The movie, cuma karena ada wabah Corona maka ditunda dulu, ntah sampai kapan.

      Yup betul, yang aku takutkan jika warga tidak punya kesadaran tinggi maka korban akan makin banyak, tenaga medis akan makin kewalahan dan takutnya mereka malah stres, penanganan Corona makin terbengkalai, apalagi jika korban sudah ribuan setiap hari seperti di Italia.

      Makasih banyak atas apresiasinya mbak mbul.😊

      Hapus
    2. Eh bentar, Tersanjung the Movie lagi main ya , kepo saya kayak apa tuh ceritanya, hahaha.
      apa sama dengan cerita berepisode tanpa ujung dulu? :D

      Hapus
    3. Tidak jadi tayang di bioskop mbak soalnya kan ada wabah Corona, ntah kapan tayangnya.

      Tersanjung The Movie bercerita tentang Yura Puspita yang selalu mendapatkan kemalangan dalam perjalanannya menemukan cinta sejati.
      Yura memiliki dua sahabat, yakni Christian dan Oka, yang kerap membantunya keluar dari masalah.

      Oh ya, tokoh Yura Puspita bukan diperankan oleh Lulu Tobing tapi ReyneRaea, eh Clara Bernadeth.😊

      Hapus
    4. Wah, beneran ada ya? Jadi keinget nenekku deh, dulu seneng banget nonton sinetron itu. Ah, jadi kangen.😢

      Hapus
    5. qiqiqiqiqqiqi, kangen Lulu Tobing dong :D

      Btw saya nggak tahu Clara Bernadeth itu yang mana, fix saya udah tuwah banget, nggak update berita artis terkini :D

      Ih si Roem dong bilang nenek, kan jadi berasa nenek-nenek sayanya.
      Dulu pernah nonton sih tersanjung ini, meskipun jarang.

      Ortu saya galak, nggak bolehin nonton TV :D

      Hapus
    6. Waduh, kalo nenekku malah sudah meninggal saat aku umur 2 tahun, jadinya ngga ada bayangan sama sekali, apakah dia suka nonton sinetron tersanjung atau tidak.

      Tapi sepertinya sih tidak, lha tipi aja waktu itu masih hitam putih.

      Alhamdulillah ortu saya sih ngga galak mbak, ortu selalu sayang sama aku dan saudara-saudaraku semua, kalo ada liburan suka jalan-jalan ke pasar atau sawah, kalo nemu duit di jalan ajak anak ke plaza.😅

      Hapus
    7. Hahahaha, ih si Tersanjung mah Tipi udah berwarna dong.
      Dulu waktu TV hitam putih saya ingatnya nonton unyil :D
      Sama nonton tinju, siapa ya dulu? :D

      Baik banget ortunya ya, makanya anak-anaknya tumbuh jadi orang yang ramah :)

      Hapus
  9. Mamalia berbaju istilah baru yang kutemui, hehe, keren istilahnya, membaca tulisan ini saya jadi takut, membayangkan hal itu terjadi di Indonesia, apalagi wilayah urban macam Jakarta, semuanya ditentukan dari sektor produksi dan distribusi, adu piye iki? semoga badai ini cepat berlalu, thans for sharing sobat, jaga kesehatan selalu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kang Martin, kalo korban makin lama makin banyak maka tenaga medis akan kewalahan dan bisa stres juga. Semoga saja sih tidak seperti Itali, ngeri membayangkan nya.😱

      Hapus
  10. Ya ampuuunn, itu kenapa semua jadi ganteng.
    Admin ganteng, novelis ganteng hahahah.

    Cieeehhh ini novelis ganteng udah ke Italy aja, sayangnya niat mau godain bule, eh malah terpenjara, etapi terpenjaranya sama bule nggak tuh? :D

    Btw, bisaaa aja ya idenya, sampai kirim si novelis ke Italy, penulissss, suka-suka ya, dikirim ke kutub utara juga bisa hahaha.

    Jadi kapan tuh si Novelis pulang? masa nggak boleh pulang, nanti kan bisa keluar pakai mantel hujan qiqiqiqiqi.
    Kasian juga kalau ketularan di sana, serem abis rasanya liat berita.
    Ayo pulang novelis, kasian emaknya menanti :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah, novelis gantengnya ngga kesini dulu mbak, masih terpenjara disana.😂

      Ayo mbak buat cerpen, enak kok, jadi bebas mau kirim ke tokoh utamanya ke Nusa Kambangan atau ke wakanda juga bebas.😁

      Kurang tahu mbak, tunggu saja admin gantengnya jawab.🤣

      Hapus
    2. Nganu, Mbak Rey, sepertinya percuma juga terpenjara bareng bule kalau gak bisa ngapa2in. Gak bisa salaman tangan maksudku. Hehehe.😂

      Hapus
    3. Betul, ngga bisa cipika cipiki ya mbak. Habis salaman juga disemprot desifektan.😂

      Hapus
    4. wakakakakakaka, hastagaaahhh ya ampoonn, ngebayangin si novelis udah ramah banget pedekate ama cewek bule sekseh, pas udah cipika cipiki, tiba-tiba diserbu pasukan untuk disemprot disifektan di pipinya pulak hahahahahahah

      Hapus
    5. Habis disemprot desifektan lalu dimasukkan ke Colosseum yang ada singa nya ya mbak.😱

      Hapus
  11. Mau ikut minta tanda tangannya tapi takut ketularan 😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar bang jaey, nanti kalo udah dapat cewek bule boleh minta tanda tangan.😁

      Hapus
  12. Ngeri juga ya di Italia, sampe di lockdown. Mari kita berdoa bersama-sama biar pandemi ini cepet berakhir. Amin!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin jika sudah berakhir kita bisa bebas beraktifitas ya gan, tetapi tetap jaga PHBS (Perilaku hidup bersih dan sehat)

      Hapus
    2. Betul, perilaku hidup sehat dan bersih harus tetap dijaga.😊

      Hapus
  13. Ngeliat judulnya, saya kira abang agus tinggal di italia. eh ternyata novel ya wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih tepatnya sih cerpen yang menceritakan kisah novelis.😁

      Hapus
  14. Kok bisa gitu ya
    .bacanya sambil senyum2 ketiwa ktiwi..jos memang kedua kesatria ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa saja bang, namanya juga satria baja hitam.😁

      Hapus
    2. Satria Wajan Hitam x mas Agus 😂

      Hapus
  15. Kreatif banget hehehe, jadi satu tulisan cerpen ngeliat fenomena yang lagi happening ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih banyak gan, daripada nganggur di rumah bete mending nulis.😂

      Hapus
  16. Mantap sekali settingnya, ambil momennya penomenal he he he

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nulis artikel yang lagi trend kang, siapa tahu masuk page one.😂

      Hapus
  17. Di Indonesia ada ceritanya ngga om? Eh belum di lockdown ya, masih bebas mah disini.. 😬

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagian daerah sudah menerapkan lockdown lokal kok seperti Tegal.

      Hapus
  18. Ya ampun kirain pengalaman beneran taunya..cerpen, lanjutkan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangankan keluar negeri mbak, keluar Jawa juga belum pernah mbak.😁

      Hapus
  19. Antara miris dan pengen ngikik baca tulisannya 😂

    BalasHapus
  20. Menyampaikan info tapi dalam bentuk cerpen. Berasa gak monoton. Pastinya ini perlu referensi yang valid ya, Mas. Ntap!

    BalasHapus
    Balasan
    1. dapat kritikan yang bersifat membangun nih

      Hapus
    2. Referensi saya cuma informasi dari google mbak, tidak tahu valid tidaknya, kalaupun ngga valid ya aku bilang saja inikan cuma cerpen

      Hapus
  21. Dan sampai sekarng gue masih berharap, kapan Indonesia lockdown...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagian daerah sudah lockdown mandiri seperti Tegal kang.

      Hapus
  22. Pasti Satrai dapet banyak cerita itu, Mas Agus, waktu di Italia.

    Btw, salut sama Mas Agus yang ikut mengampanyekan "Di Rumah Aja" dengan cara yang unik begini. Sehat-sehat di sana, Mas Agus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, ceritanya cukup banyak, sampai mau menulis jadi bingung.

      Alhamdulillah sehat kang, bagaimana dengan kang morishige?

      Hapus
  23. saya tidak bisa membayangkan jika saya hidup disana... bagaimana rasanya di lock down yah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Katanya sih bete kang, soalnya dirumah terus tidak boleh keluar kecuali penting

      Hapus
  24. Jauh amat mas Satria risetnya sampai Italia, pasti super terkenal ya mengalahkan penulis novel Indonesia lainnya :))) apa sudah selevel J.K Rowling penulis Harry Potter yang novelnya digandrungi sejuta umat manusia? :"D

    By the way, di Korea sekarang juga kalau mau datang harus karantina mandiri di rumah / kalau turis di hotel selama 14 hari. Semisal nekat ke luar bisa kena deportasi atau warga lokalnya kena denda 10 juta won (sekitar 100 juta rupiah) :\ while di Indonesia sepertinya lockdown nggak bisa dilakukan karena akan mengganggu perekonomian warga. Sedih rasanya kalau baca berita warga-warga yang harus tetap cari uang karena nggak punya pilihan :((

    Semoga Corona cepat mereda, sehat-sehat ya mas!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah, katanya kang satria mau jadi seperti Eny Arrow makanya dia perlu riset seperti dia ke Italia agar novelnya hit mbak Eno.😅

      Disini juga sama mbak, tiap warga asing yang ke Indonesia harus isolasi mandiri selama 14 hari, kalo tidak ya kena denda, cuma kurang tahu betapa dendanya.

      Hapus
    2. Kayaknya Indonesia wajib mencontek Korea loh, karena ini penting banget.
      Jujur saya pikir di Indonesia udah banyak banget yang ketularan (seharusnya), hanya saja nggak ada gejala, karena mungkin daya tahan tubuh orang Indonesia lebih kuat, dan memang nggak di test.

      Di Korea terdaftar banyak kasus kan karena semua di test, beda ama Indonesia.

      Alhasil, para carier itu jalan-jalan ke manapun, dan merugikan orang yang memang daya tahan tubuhnya sedang drop :(

      Ada wisatawanpun dibiarkan begitu saja :(

      Hapus
    3. Kalo di Korea Selatan memang rakyatnya patuh sama presiden sehingga jarang orang yang membandel, lagi pula disana ngga lockdown kok, cuma dibatasi saja.

      Yang bikin susah itu memang orang yang kena virus tapi ngga sadar karena daya tahan tubuhnya kuat, sehingga ia menyangka sehat saja dan tanpa sadar menulari orang lain.

      Mungkin karena orang Indonesia, jangankan virus yang ngga keliatan, golok saja ngga takut.😂

      Hapus
    4. Eh betul banget loh, yang ,masalah orang 'berpikiran positif' ini loh.
      Dia lagi fit, mikir positif, keluyuran deh, ketularan, nggak ada gejala, malah nularin orang lain, apalagi nularinnya anak kecil atau lansia, hadeehhh...

      Hapus
  25. Wah, iklan layanan masyarakat ini sih. Hehehe. Ngomong-ngomong baik banget penerbit bukunya ya, mas, rela belikan penulisnya ke Italia. Padahal kan tujuan utama ke sana bukan cuma survey doang, sekalian cari jodoh juga. 😂

    Eh, yang tersanjung dijadiin film itu beneran, mas? Gak bisa bayangin sih, sinetron berjilid-jilid dimampatkan jadi sekitar 2 jam doang. Hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah, penerbit bukunya katanya punya bapaknya mbak, makanya setuju aja survei ke Italia.😁

      Mungkin nanti filmnya juga mau dibuat berjilid jilid seperti sinetronnya kali.😅

      Hapus
    2. Wah, kalau filmnya juga berjilid-jilid untungnya bakal banyak tuh, Mas. Tapi kalau yang mau nonton banyak. Aku aja nonton sinetronnya bisa sampai bosen.😂😂😂

      Hapus
    3. Hahaha ya iyalah, orang sebenarnya cukup satu season aja dibikin tujuh season, kurang kerjaan kali sutradara sama produsernya.🤣

      Hapus
    4. Hahahaha, novelisnya mah tidak menyia-nyiakan kesempatan, termasuk kesempatan tepe-tepe :D

      Hapus
    5. Betul mbak, novelis ganjen ya gitu.🤣

      Hapus
  26. Menarik juga alurnya.. Berarti Lockdown alias mager itu temen dekatnya indomie ya kang...

    Semoga wabah ini segera berakhir ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah, kalo di lockdown otomatis harus di rumah saja ngga boleh keluar kecuali penting.😊

      Hapus
  27. Hebat banget Satria ini sampai dapat bonus ke Italia.
    Saya suka paragraf ini Mas, "sebaiknya kalian yang lebih proaktif menjaga diri ya, jangan hanya menunggu petunjuk pemerintah... " Ini betul banget apalagi dengan melihat keadaan disini yang ah, gimana ya, carut marut begini...entah bagaimana kalau sampai jumlah yang postif-nya "meledak".

    Ah hay, nyambit nama Monica Belluci segala nih... Saya suka dia, cantik sih...dan demikian memesona perannya di film Malena... Btw, saya seumuran sama Monica, saya lebih tua beberapa bulan... Jadi inget dia nih, nanti malam saya putar deh film Malena...

    Salam dari Sukabumi,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah, satria memang lagi hoki dapat liburan ke Itali.😊

      Betul, mendingan kita sendiri yang berusaha menjaga diri agar tidak terkena Corona, misalnya dengan jaga kebersihan dan juga rajin cuci tangan.

      Wah, baru tahu kalo bapak seumuran dengan Monica. Aku malah belum tahu film Malena, bagus ya pak? 😊

      Hapus
    2. Iya saya seumuran Monica. Dah tua ya...
      Bagus film Malena. Film Itali. Tentang mbak-mbak yang cantik dan sensual tinggal di kawasan pinggiran, ditinggal perang oleh suaminya. Di IMDB rating 7,5. Rating tinggi.
      Cari deh Mas filmnya. Dijamin gak nyesel melihat Monica yang masih muda...hehehe

      Salam,

      Hapus
    3. Mbak mbak yang cantik dan sensual.😱

      Waduh, itu buat 18+ ya pak, saya masih SMP pak.😱

      Hapus
  28. Entah kenapa ya kok pemerintah ketakutan banget sama investor yang bakalan ninggalin kita. Padahal kesehatan dan keselamatan masyarakat Indonesia lebih diutamakan, mestinya yaaa.... Ga kekurangan duit juga lah, masih bisa kok kasih subsidi. Pusing deh bahas beginian wakakakakak :) Moga2 ga sampai kayak di Italia nih korban Covid19 di negara kita aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, padahal kalo tidak mau lockdown harusnya pemerintah bisa bergerak lebih cepat, langsung isolasi semuanya yang positif Corona, ODP dan PDP. Terus zona merah itu harusnya langsung di karantina seperti Wuhan agar tidak menyebar ke daerah lain.

      Hapus
  29. Haha..sepertinya seumuran nih? Kangen juga sama Lulu Tobing. Haha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kang, yang fenomenal itu sinetron tanpa ujung, dari masuk SD sampai tamat SD kok belum kelar.😂

      Hapus
  30. Ini fiksi tapi nalah membetri gambaran penting tentang Italia. Saya suka gaya bertuturnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih banyak mbak, semoga Indonesia jangan sampai kayak Itali ya.😊

      Hapus
  31. Suka banget dengan ceritanya. Untung ngga bersambung. Jadi kentang soalnya ntar. Hehe

    BalasHapus
  32. ternyata tau juga ya sinetron tersanjung, sinetron terawet di Indo yang nggak tamat-tamat (waktu itu) :D

    Italia menggungguli China, bahkan AS juga, ckckck.
    berdoa semoga cepat berlalu virus ini

    BalasHapus
  33. Keren nih mau riset untuk nulis novel di Italia. Semoga kita semua tetap sehat selalu dan terhindar dari virus Corona.

    BalasHapus